Sumbar, Radar BI | Pawai obor terlihat menyemarakkan malam takbiran di Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuk, Kota Padang, pada hari Jum’at (21/04/2023) lalu.
Pawai obor yang dilakukan muda mudi warga pampangan ini merupakan bentuk rasa bahagia dan rasa kemenangan umat muslim yang telah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh melawan hawa dan nafsu.
Nasib berkata lain, 2 orang korban yang ingin memeriahkan pawai obor di malam takbiran Idul Fitri 1444 Hijriah di pampangan justru terbakar.
Saat media Radar Berita Indonesia bersama Epson sahabat, pada hari Kamis (01/6/2023) malam menemui orang tua Syamsurizal mengatakan kepada kami, kejadian masih tidak menyangka dengan kondisi anaknya mengalami luka bakar parah. Sudah lebih tiga bulan putra bungsunya, Furqon Aldian kelas 4 SD MIN 5 pampangan mengalami luka bakar.
Dan dari orang dari Fajar Ridho Akbar anaknya juga mengalami musibah tersebut yang bernama Raja Apriliano melihat sekitar 50 persen mengalami luka bakar, dari badan, lengan hingga pipi sebelah kanan.
Sedangkan korban bernama Furqon Aldian mengalami luka bakar sekitar 80 persen dengan badan dan bagian lengan dalam mengalami luka bakar serius.
Dimana luka bakar sampai menembus seluruh lapisan dermis dan lapisan yang lebih dalam. Pada usianya yang masih sangat belia, kedua bocah kecil asal pampangan itu harus menanggung beban berat.
Tidak saja di badan, luka bakar tersebut juga sampai pada tangan kirinya. Sementara ketiak kanan serta perut juga mengalami luka bakar.
Kondisinya memang sangat memprihatinkan kondisi seluruh badan dan lengan bocah mungil itu berwarna merah, persis seperti terpanggang hebat.
Syamsurizal mengaku terguncang batinnya dengan kejadian ini. Dia mengaku tidak kuat, karena sehari-hari dia hanya bisa menangis melihat buah hatinya menangis menahan sakit.
“Saya setiap malam hampir tidak dapat tidur. Melihat anak nangis saya ikut nangis. Sakit yang dirasakannya itu seperti saya ikut rasakan juga. Terkadang jika sakitnya mereda, dia bisa tersenyum dan tertawa,” tutur kepada awak media Radar Berita Indonesia.
Selama perawatan, bocah ini tidak bisa dengan leluasa menggerakkan badannya. Sebab ketika bergerak sedikit saja, dia akan merasakan sakit luar biasa.
“Orang tua mana yang tidak sakit melihat anaknya seperti ini. Jujur saya sangat terluka secara psikologis dengan kejadian anak saya ini,” lirihnya.
Syamsurizal pun meminta pihak panitia acara memiliki rasa tanggung jawab terhadap anak didiknya terutama pengawasan anak, ke depan paling tidak ada perbaikan terhadap pengawasan.
Kaperwil Sumbar Ferry Yoserizal Radar Berita Indonesia dan Kabiro Padang Hendri Hanto dan jajarannya bersama penasehat Radar Berita Indonesia Epson bersahabat kedatangan ibu RT dan RW di Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, pada hari Kamis (01/6/2023) sekitar pukul.19.30 WIB.
Kaperwil Sumbar Ferry Yoserizal mengatakan, Lurah tersebut juga turut ikut menghadiri acara pawai obor, sebelumnya Pemko Padang telah melayang surat melarang kegiatan keramaian.
Pemerintah Kota Padang akan mematuhi kebijakan larangan menggelar tersebut, berdasarkan surat edaran Sekretaris Kabinet Republik Indonesia yang ditanda tangani Sekretaris Kabinet Pramono Anung dengan nomor R 38/Seskab/DKK/03/2023 tertanggal 21 Maret 2023.
Beberapa waktu lalu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Andree Harmadi Algamar juga menyebutkan bahwa larangan pemerintah melalui arahan Presiden kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk melakukan kegiatan keramaian bersama memiliki tujuan bagus, tuturnya.
Sementara itu, Epi Syofyan juga mengatakan pasca kejadian dua korban terbakar oleh pawai obor yang menimpa warga Pampangan.
Hari ini kami didampingi ibu RT dan Ibu RW di Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang mengunjungi 2 orang korban luka bakar akibat pawai obor di malam takbiran beberapa bulan lalu, ujarnya.
Dalam kunjungan ini Kaperwil Sumbar Ferry Rizal Radar Berita Indonesia, Kabiro Padang Hendri Hanto jajarannya bersama Epson bersahabat melihat kondisi bocah luka bakar bernama Foqoun (berusia 10 tahun).
Saya melihat ditubuhnya mengalami 80 % luka bakar tapi kenyataannya. Pihak Kelurahan, Kecamatan bahkan Pemko Kota Padang ini sepertinya slow respon terhadap korban ini.
Maka dari itu, hari ini kita menerima kunjungan hingga laporan dari Ibu dan masyarakat. Habis telah dari kantor Epson bersahabat kita mendatangi korban di minta keterangan persoalan kronologis kejadian tersebut.
Kedua orang tua korban anak ini tidak ada biaya berobat. Orang tuanya pun sudah berupaya melakukan yang terbaik untuk kesembuhan anaknya.
Namun untuk membuat kesembuhan membutuhkan biaya lumayan besar. Sehingga dua korban luka bakar tersebut membutuhkan bantuan dana dari para donator atau dermawan.
Kemudian Radar Berita Indonesia minta nomor rekening keluarga korban untuk open donasi yang langsung masuk saldo ke pihak keluarga korban untuk membantu meringankan korban.
Bank Nagari
No Rekening: 7100.0220.59418.1
Atas Nama: Rian Berta Sari.
Nama Anak/Korban: Furqon Aldian
Bank Mandiri
No Rekening: 111-00-1831349-0
Atas Nama : Fajar Ridho Akbar
Nama Anak/Korban: Raja Apriliano.
Lebih lanjut, Epi Syofyan mengatakan kami akan terus memantau dan pengawalan atas kasus yang menimpa Furqon Aldian dan Raja Apriliano. Mudah – mudahan lekas sembuh dan kedua orang tua diberikan ketabahan.
Kalau 2 korban ini tidak direspon oleh Pemko Padang maka Kantor Hukum dan Advokat Epson sahabat akan melakukan langkah – langkah hukum berikutnya, pungkasnya.