Radar BI | Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir dan 7 keutamaan Lailatul Qadar, malam penuh kemuliaan.
Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan. Pada malam ini juga, Allah akan melipatgandakan pahala hamba-Nya yang beribadah di malam Lailatul Qadar.
Sebagaimana disebutkan dalam Alquran: Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alquran) pada malam Lailatul Qadar. Tahukah kamu, apakah malam Qadar itu? Malam Qadar adalah lebih baik daripada seribu bulan.
Pada malam itu, turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, (membawa segala urusan), (seluruh malam itu) sejahtera sampai terbit fajar. (QS. Al Qadr (97) ayat 1 – 5).
Ada 7 Keutamaan Lailatul Qadar sebagai berikut:
1. Diampuninya dosa terdahulu
Lailatul Qadar disebut juga sebagai malam penuh ampunan. Penyebutan ini merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa siapapun yang melakukan ibadah di malam 1.000 bulan ini, akan mendapatkan ampunan dari Allah atas dosa-dosanya yang terdahulu.
Dari Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa beribadah di malam Lailatul Qadar dengan rasa iman dan mengharap pahala dari Allah, ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim).
2. Lailatul qadar sebagai malam penuh keberkahan
Keutamaan lailatul Qadar ini langsung disebutkan Allah melalui firmannya dalam surat Ad Dukhan yang menyebutkan betapa malam lailatul Qadar ini penuh dengan keberkahan.
“Sesungguhnya Kami menurunkanya (Alquran) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan: 3-4).
Pahala ibadah pada Lailatul Qadar setara dengan ibadah seribu bulan.
3. Lebih baik dari seribu bulan.
Para ulama mengatakan bahwa jika seseorang beribadah pada malam Lailatul Qadar ini, maka pahalanya sama dengan jika dia beribadah selama seribu bulan. Tafsir para ulama ini didasarkan pada Surat Al Qadr ayat 3 yang berbunyi “Malam kemuliaan lebih baik dari seribu bulan”.
Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan Lailatul Gadar lebih baik dari shalat dan puasa seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar. (Zaadul Masir, 9: 191).
Dalam hal ini seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan. Dalam kitab Durratun Nasihin (hlm. 271) disebutkan bahwa Allah menyeru Nabi SAW: “Wahai Muhammad, shalat dua rakaat pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr) itu lebih baik bagimu dan kaummu daripada perang pada waktu itu. zaman Bani Israil selama seribu bulan.
Hal ini menjelaskan betapa pentingnya beribadah pada malam Lailatul Qadar, bagi kita untuk mencari berkah, hikmah, dan kandungan lainnya di dalamnya.
4. Malam keamanan dan setan tidak akan bisa mengganggu
Allah berfirman dalam Surat Al Qadr ayat 5 “Semoga (malam itu) sejahtera sampai subuh” (QS. Al Qadr: 5).Dalam ayat ini Allah menyebutkan bahwa malam itu penuh dengan kebaikan, keberkahan dan keselamatan yang bahkan setan pun tidak bisa. Melakukan apa saja pada malam itu baik berbuat jahat maupun mengganggu orang lain.Demikianlah kata Mujahid (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407).
Bisa juga berarti bahwa pada malam itu, banyak yang diselamatkan dari hukuman dan siksaan karena menaati Allah (pada malam itu). Ini benar-benar menunjukkan pentingnya Lailatul Qadr yang luar biasa. Ibnu Zaid dan Qotadah mengatakan bahwa pada malam Lailatul Qadr hanya ada kebaikan, tidak ada keburukan sampai subuh.
5. Turunnya para malaikat ke bumi
Lailatul qadar khusus lainnya ditandai dengan turunnya malaikat ke muka bumi. Allah menyebutkan dalam firman-Nya Al Qadr ayat 4, memerintahkan para malaikat-Nya untuk turun ke bumi. “Pada malam itu malaikat dan malaikat Jibrif turun dengan seizin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (QS. Al Qadr: 4)
Para malaikat yang turun ke bumi ini dalam jumlah tak terhingga. Mereka akan mengelilingi hamba-hamba Allah yang pada malam Lailatul Qadar, mereka menyembah dan berdoa kepada Allah dan para malaikat ini akan mempercayai doa mereka.
Turunnya malaikat juga menandakan turunnya berkah dan rahmat. Seperti halnya malaikat turun ketika seseorang membaca Al-Qur’an, mereka akan mengelilingi orang-orang yang berada di majelis dzikir (majelis ilmu) dan malaikat akan meletakkan sayapnya pada para pencari ilmu karena para malaikat sangat memuliakan mereka. (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407).
Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dikhususkan pada ayat tersebut karena menunjukkan keagungan (keunggulan) malaikat.
6. Malam rekaman takdir tahunan
Allah berfirman dalam Surat Ad Dukhan ayat 4, bahwa pada malam itu juga turun malaikat untuk membawa ketetapan takdir untuk tahun berikutnya.
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa Lailatul Qadr akan dirinci dalam Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga kematian dan rezeki akan dicatat, dan semuanya akan dicatat hingga akhir tahun.
Imam Nawawi dalam Sharh Muslim menambahkan bahwa catatan takdir tahunan tentu didahului dengan ilmu dan tulisan Allah.
Nasib ini nantinya akan diungkapkan kepada malaikat dan dia akan mengetahui apa yang akan terjadi, kemudian dia akan melakukan tugas yang diperintahkan untuknya.
7. Malam turunnya Al-Qur’an
Malam Lailatul Qadr adalah malam diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini disebutkan oleh Allah dalam Surat Al Qadr, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadr..”
Syekh As Sa’di, semoga Allah merahmatinya, berkata, “Allah menjadikan awal turunnya Al-Qur’an adalah di bulan Ramadhan pada malam Lailatul Qadr.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal.931).
Ibnu ‘Abbas dan yang lainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al-Qur’an secara utuh dari Lauhul Mahfuz ke Baitul ‘Izzah yang berada di langit dunia.
Kemudian Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Rasulullah saw. Allah SWT secara terpisah menurut peristiwa yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 14: 403).
Sumber: Republika.