Radar BI | Obat penyakit kulit harus digunakan sesuai dengan penyebab atau jenis penyakit kulit agar efektif mengatasi keluhan yang terjadi. Obat-obatan tersebut tersedia dalam bentuk obat oles dan obat minum.
Penyakit kulit dapat menyebabkan ruam, gatal, radang, atau perubahan kondisi kulit lainnya.
Beberapa penyakit kulit bisa terjadi karena faktor keturunan, gaya hidup yang tidak sehat, hingga menderita kondisi medis tertentu, seperti diabetes.
Contoh penyakit kulit yang umum diderita orang dewasa adalah jerawat, eksim, psoriasis, herpes zoster, vitiligo, dan rosacea.
Untuk mengatasinya, terdapat berbagai obat penyakit kulit. Namun, penggunaan obat tersebut perlu disesuaikan dengan jenis, gejala, dan tingkat keparahan sakit kulit yang dialami.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat penyakit kulit:
1. Antivirus
Obat antivirus digunakan untuk membantu tubuh melawan virus penyebab sakit kulit. Obat penyakit kulit ini tidak bisa mematikan virus sepenuhnya, tetapi efektif dalam meredakan gejala dan risiko penularan penyakit kepada orang lain.
Obat penyakit kulit yang termasuk dalam golongan antivirus adalah acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir. Obat ini diresepkan oleh dokter untuk mengatasi penyakit kulit berupa herpes dan herpes zoster.
2. Antibiotik
Obat penyakit kulit yang mengandung antibiotik digunakan untuk mengatasi penyakit kulit akibat infeksi bakteri, seperti bisul, impetigo, dan selulitis. Obat antibiotik yang umumnya diresepkan untuk mengatasi penyakit kulit adalah erythromycin dan tetracycline.
Jika infeksi bersifat ringan, dokter akan meresepkan antibiotik oles. Sementara untuk infeksi yang lebih luas atau parah, obat penyakit kulit yang diberikan adalah obat dari golongan antibiotik minum.
3. Antijamur
Obat antijamur digunakan untuk mengatasi penyakit kulit akibat infeksi jamur, seperti jamur kulit, kurap, dan kutu air. Obat penyakit kulit yang diresepkan dokter untuk mengatasi kondisi tersebut tersedia dalam bentuk obat oles maupun obat minum.
Beberapa contoh jenis obat penyakit kulit antijamur adalah nystatin, ketoconazole, fluconazole, dan itraconazole. Untuk mengatasi jamur kuku, dokter juga dapat meresepkan terbinafine.
4. Antihistamin
Antihistamin merupakan obat yang digunakan untuk meredakan reaksi alergi, termasuk munculnya ruam dan gatal pada kulit. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi eksim yang disebabkan oleh alergi.
Obat penyakit kulit ini dapat dibeli sendiri di apotek atau dengan resep dokter. Untuk memastikan keamanan penggunaan obat ini, pastikan Anda mengikuti aturan pakai yang tertera pada kemasan atau sesuai dengan anjuran dokter.
5. Kortikosteroid
Kortikosteroid bekerja dengan cara mengurangi peradangan dan iritasi. Obat penyakit kulit ini umumnya digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti eksim, dermatitis kontak, psoriasis, atau iritasi kulit lainnya.
Selain dalam bentuk obat oles, kortikosteroid juga tersedia dalam bentuk obat minum. Beberapa obat golongan kortikosteoird yang biasanya diresepkan oleh dokter adalah prednisone, cortisone, dan methylprednisolone.
Selain mengonsumsi obat penyakit kulit di atas, Anda juga perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tidak merokok, mengelola stres dengan bijak, dan menjaga kebersihan serta kesehatan kulit dengan melakukan perawatan yang tepat.
Anda pun bisa menerapkan beberapa tips berikut ini untuk mencegah terjadinya penyakit kulit atau mengurangi gejalanya:
> Cucilah tangan menggunakan sabun.
> Jangan berbagai peralatan pribadi dengan orang lain, seperti peralatan makan dan minum, kosmetik, handuk, selimut, atau pakaian.
> Hindari kontak fisik dengan penderita penyakit kulit menular.
> Bersihkan peralatan yang digunakan di tempat umum sebelum digunakan.
> Lakukan vaksinasi untuk penyakit kulit menular, seperti cacar air.
> Oleskan pelembap kulit untuk mencegah iritasi akibat kulit kering.
> Gunakan sunscreen dengan minimal SPF 30 saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari untuk mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.
Berbagai jenis penyakit kulit membutuhkan penanganan yang sesuai dengan penyebabnya. Jika setelah mengonsumsi obat penyakit kulit di atas tetapi kondisi kulit yang dialami tak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Sumber: Alodokter.