Jatim, Radar BI | Warga dikagetkan penemuan granat aktif jenis Manggis saat menggali tanah untuk resapan air di belakang rumah warga di Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Warga langsung melaporkan kejadian penemuan granat aktif jenis Manggis tersebut kepada Polsek Ponggok, petugas kepolisian di lapangan langsung memasang garis polisi di sekitar tempat kejadian peristiwa (TKP).
Pengali tanah yang bernama Suharmaji mengatakan, granat jenis manggis itu ditemukan saat menggali lubang galian resapan air milik bapaknya. Saat ditemukan granat dalam keadaan tertimbun tanah galian.
“Pas menggali resapan air di belakang rumah Bapak, tiba-tiba menemukan benda itu (granat) tertimbun tanah,” terangnya.
Mengetahui granat, kemudian Suharmaji langsung menyiram benda tersebut dengan air karena mencurigakan. Lantas dirinya melaporkan temuan tersebut ke perangkat desa dan Polsek Nglegok.
“Bentuknya seperti granat, kemudian kami laporkan ke perangkat Desa dan Polsek. Ya karena takut, kalau terjadi apa-apa,” imbuhnya.
Selain itu, bernama Tujuh (berusia 70 tahun) warga setempat juga menceritakan jika di lokasi ditemukannya granat tersebut pada jaman dulu merupakan tempat basis atau pos pasukan militer pada tahun 1948- 1949.
“Waktu saya masih kecil, dulu disini memang dijadikan pos Agresi Militer pada tahun 1948-1949 nan,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi Santoso menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Jihandak Polda Jatim untuk melakukan evakuasi.
“Saat ini kita pasang police line, akan kita evakuasi bersama Polda Jawa Timur,” terang Kapolsek.
Karena dianggap membahayakan warga, kemudian granat tersebut diledakkan oleh Tim penjinak bahan peledak Polda Jawa Timur di area persawahan di Desa Ngoran.
Terkait asal muasal granat, Budi membenarkan bahwa Kecamatan Nglegok yang berada di dekat kaki Gunung Kelud di wilayah utara Kabupaten Blitar banyak digunakan sebagai kamp dan persembunyian pasukan pejuang kemerdekaan.
Hal itu dibuktikan dengan seringnya ditemukan granat secara tidak sengaja di pekarangan warga.
Beberapa bulan lalu, ujar Budi, warga Desa Dayu, Kecamatan Nglegok menemukan sejumlah granat saat menggali fondasi rumah.
Pencarian granat di lokasi galian pondasi dilanjutkan polisi sehingga total terdapat 21 granat aktif yang kemudian dimusnahkan oleh Tim Jihandak Polda Jatim dengan cara diledakkan.