Padang, Radar Berita Indonesia | H. Hendri Septa, B.Bus., MIB sebagai Panghulu Kaum Suku Caniago Sumagek Nagari Nan XX Lubuk Begalung melepas keberangkatan jenazah almarhum Frisli Deta Fajri, S.ST (umur 32 tahun), orang tua dari Yuliaslim (Ayah/Almarhum) dan Lismarni (Ibu).
Almarhum Frisli Deta Fajri diberangkatkan dari rumah duka Jalan Piai, Kelurahan Tanah Sirah, Kecamatan Lubeg, Kota Padang, pada hari Selasa (3/9/2024) Siang.
Dalam pelepasan jenazah, Hendri Septa menyampaikan kematian adalah sebuah pelajaran atau pengingat bagi kita. Dan ada hikmah dibalik musibah kematian ini kalau kita tidak akan selamanya menempati dunia fana ini.
“Sebagaimana sabda Rasululullah SAW, Wa kafa bil mawti wa idzho, yang artinya, cukuplah kematian itu sebagai pengingat. Ini dapat kita pahami bahwa kematian sebenarnya sudah cukup menjadi nasehat agar manusia selalu ingat dan beribadah kepada Allah SWT. Dan suatu saat nanti kita menghadap kepada-nya,” ungkap Hendri Septa politikus yang menjabat Wali Kota Padang sejak 7 April 2021 menggantikan Mahyeldi untuk sisa masa jabatan 2019–2024.
Di samping itu pria yang juga Panghulu Kaum Suku Caniago Sumagek Nagari Nan XX Lubuk Begalung ini juga mengatakan, kedatangan seluruh hadirin dan melayat ke rumah duka ini adalah menandakan persaudaraan sesama orang beriman. Dan ini adalah hubungan Hablu Minnannas yaitu hubungan sesama manusia.
“Innamal mu’minunna ihkwa. Sesungguhnya orang beriman itu bersaudara. Maka selaku orang beriman kita hadir dan melayat ke rumah duka ini untuk melepas terakhir kalinya saudara seiman kita, kerabat kita atau orang tua kita ke peristirahatan terakhirnya,” ulasnya Hendri Septa Datuak Alam Batuah.
Selanjutnya, Hendri Septa menyampaikan jika sekarang almarhum yang terbaring dihadapan para pelayat, mungkin suatu saat nanti kita lah yang akan terbaring didepan para pelayat.
“Sekarang yang terbaring jenazah anak kita, kakak kita dan saudara kita atau orang tua kita yang telah dipanggil oleh Allah SWT. Mungkin besoknya, atau suatu nanti kita yang akan terbaring didepan para pelayat dan para kerabat. Ini lah hikmah dan pelajaran dibalik musibah kematian ini yang mana kita akan menjalani hal yang serupa,” lanjut tokoh Kota Padang ini.
Kepada keluarga almarhum dan para ahli bait, Hendri Septa juga berpesan agar senantiasa mendoakan almarhum agar diampuni segala dosanya dan diterima segala amal ibadahnya oleh Allah SWT.
Putus lah segala amal ibadah anak cucu Adam itu kalau dia telah mati, kecuali tiga perkara. Sadaqah jahiriyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shaleh.
Untuk itu, kepada almarhum kita doakan selalu anak kita agar Allah SWT menempatkan orang tua kita di sisi-nya,” ujar Panghulu Kaum Suku Caniago Sumagek Nagari Nan XX Lubuk Begalung ini.
Terakhir, Hendri Septa juga memohonkan kepada pelayat untuk memaafkan kesalahan almarhum semasa hidupnya. Yang namanya manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.
Untuk itu, agar lapang jalan almarhum dalam menghadap sang pencipta, Hendri Septa memohonkan agar memaafkan segala kesalahan almarhum dan mendoakan semoga Allah SWT. mengampuni dosa – dosa almarhum dan menerima amal ibadahnya.
Hadir melayat ke rumah duka, Muhammad Nazir sebagai Mamak dari Almarhum Frisli Deta Fajri, Ali Akmal – Mamak dari Almarhum Frisli Deta Fajri, Budi – Ketua RW. 06 Piai, Acik Baharuddin sebagai Mamak Kapalo Waris (MKW), Ninik Mamak, Alim Ulama, Rang Sumando, Bundo Kanduang, Pemuda dan Pemudi. (DP)