Sumbar, Radar BI | Wali Kota Padang Hendri Septa menyebutkan program semalam di Palanta Rumah Wali Kota (Semata) menjadi kebanggaan bersama – sama masyarakat Kota Padang.
Program semata ini adalah satu-satunya yang ada di Indonesia dan kembali menggulirkan program semalam di pelanta rumah Wali Kota pada Ramadhan 1445 Hijriah Tahun 2024 ini.
“Padang Ramadhan 1445 H ini, program semata jilid ke IV, tahun keempat pelaksanaan program dan kegiatannya. Semata jilid III akan ada hal-hal baru dan berbeda dengan jilid II dan jilid I,” ungkap Wako Hendri Septa.
Program yang Ramadhan kali ini memasuki jilid IV ini diawali dengan mengunjungi keluarga Arif Kurnia (berusia 38 tahun) dan Ermita Purnama Sari (berusia 32 tahun) beralamat di Seberang Pebayan RT.04/RW.02 di Kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan, pada hari, Rabu (13/3/2024) Sore.
Dalam sambutannya, Wali Kota Hendri Septa bersama rombongan mendatangi 11 keluarga tidak mampu. Masing – masing 1 keluarga pada satu Kecamatan. Hendri Septa membawa keluarga tidak mampu itu menginap di rumah dinas wali kota.
“Keluarga tak mampu itu berbuka puasa bersama dengan Wako Hendri Septa. Beribadah di musholla Palanta, tarwih, sahur bersama. Lalu rumahnya akan dibedah,” ucapnya.
Selain itu, Hendri Septa juga menjelaskan semata merupakan program yang bertujuan untuk membantu warga kurang mampu di Kota Padang. Sasaran dari program ini adalah warga yang rumahnya tidak layak huni, yang nantinya akan dibedah oleh Baznas kota Padang.
“Alhamdulillah kita kembali dapat melaksanakan program semata. Selain bedah rumah, keluarga penerima akan diinapkan semalam di rumah Dinas Wali Kota Padang, berbuka bersama, dan akan diakhiri dengan makan sahur bersama,” ungkap Hendri Septa.
Hendri Septa menambahkan, berbeda dengan tahun sebelumnya, anggaran untuk bedah rumah program Semata ini mengalami peningkatan. Pada tahun lalu untuk satu unit rumah senilai Rp.25.000.000, – (Dua puluh lima juta rupiah), sementara untuk tahun 2024 ini naik menjadi Rp. 40.000.000,- (Empat puluh juta rupiah).
“Semoga dengan adanya penambahan anggaran ini, rumah yang akan kita bangun semakin bagus dan berkualitas, penerima juga akan semakin senang, dan dapat menambah kebahagiaan bagi keluarga penerima,” pungkas Hendri Septa.
Sementara itu, penerima bedah rumah Arif Kurnia ketika ditanyai seputar kondisi dan pekerjaan sehari-hari mengatakan, bahwa ia bekerja serabutan.
Kerja hanya buruh serabutan dan penghasilan hanya mampu mencukupi kehidupan sehari-hari. Ditambah lagi kondisi rumahnya juga tidak layak huni, apabila dalam keadaan hujan atapnya sering bocor hingga mengenai lantai.
“Kami sekeluarga sangat bersyukur telah dibantu dan rumah kami juga akan dibedah menjadi lebih layak huni. Semoga kebaikan dari bapak ibu dibalas oleh Allah SWT,” sebutnya. (DP)