Kamis, Desember 12, 2024
No menu items!

Kongres Bundo Kanduang Dunia ke-2, Eka Putra: Mengokohkan Peran Perempuan Minangkabau Sebagai Penjaga Adat dan Pendidik Bangsa

Must Read
Sumbar, Radar Berita Indonesia | Kongres Bundo Kanduang se-Dunia ke-2 yang berlangsung di Tanah Datar, Sumatera Barat, pada hari Jum’at, 06 Desember 2024.

Acara ini dibuka oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra, yang menegaskan dukungannya terhadap kegiatan tersebut untuk memperkuat peran Bundo Kanduang dalam adat Minangkabau.

Diikuti oleh peserta dari 13 provinsi di Indonesia dan berbagai negara seperti Australia, Inggris, Thailand, dan Amerika Serikat.

BACA JUGA  Ketua DPW Partai NasDem Sumbar Resmikan Kantor DPC Nanggalo

Mengusung tema “Penguatan Konsep Diri Bundo Kanduang Berbasis ABS-SBK” (Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah).

Acara ini dibuka oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra, yang menegaskan dukungannya terhadap kegiatan tersebut untuk memperkuat peran Bundo Kanduang dalam adat Minangkabau.
Acara ini dibuka oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra, yang menegaskan dukungannya terhadap kegiatan tersebut untuk memperkuat peran Bundo Kanduang dalam adat Minangkabau.

Seminar dengan narasumber kompeten, seperti Prof. Puti Reno Rauda Thaib dan Dr. Ratna Wijaya.

Lomba bercerita adat Minangkabau

Diskusi tentang penguatan peran Bundo Kanduang dalam pewarisan nilai adat dan pendidikan generasi muda.

BACA JUGA  Hendri Septa Sebut Tugas dan Fungsi Damkar Sangat Mulia

Dukungan Bupati dan Pemerintah

Bupati Eka Putra mengapresiasi semangat dan kerja keras panitia serta peserta kongres.

Pemerintah Tanah Datar meningkatkan anggaran operasional Bundo Kanduang untuk mendukung kegiatan pelatihan dan pendidikan nilai budaya kepada generasi muda.

Ny. Lise Eka Putra, Penasehat Bundo Kanduang Tanah Datar
Ny. Lise Eka Putra, Penasehat Bundo Kanduang Tanah Datar

Pesan dan Harapan

Ny. Lise Eka Putra, Penasehat Bundo Kanduang Tanah Datar, menekankan pentingnya peran Bundo Kanduang sebagai penjaga adat dan pengarah generasi muda.

Kongres ini diharapkan menghasilkan gagasan dan langkah konkret untuk melestarikan budaya Minangkabau melalui peran aktif Bundo Kanduang.

BACA JUGA  Tenaga Honorer Berpeluang Jadi PNS 2023

Acara ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi tetapi juga momentum untuk memperkuat posisi sosial Bundo Kanduang, menjaga nilai-nilai adat, dan menyebarkan wawasan kepada generasi muda baik di tingkat lokal maupun global.

Dukungan pemerintah menunjukkan komitmen untuk menjadikan Bundo Kanduang sebagai bagian penting dari pelestarian budaya dan pembangunan daerah.

Selanjutnya, kongres ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa rekomendasi strategis yang akan menjadi acuan untuk memperkuat peran Bundo Kanduang di masa depan. Berikut kemungkinan langkah lanjutan yang dapat diambil:

BACA JUGA  Kaum Suku Melayu Berduka, Hendri Septa Lepas Jenazah Almarhumah Yenida Murni

1. Pembentukan Program Berbasis Budaya dan Pendidikan

Mengadakan pelatihan rutin untuk Bundo Kanduang, baik di tingkat lokal maupun internasional, terkait pelestarian adat, kepemimpinan perempuan, dan pengembangan komunitas.

Memasukkan wawasan adat Minangkabau ke dalam kurikulum sekolah melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah.

2. Kolaborasi dengan Diaspora Minangkabau

Membangun jaringan kerja sama antara Bundo Kanduang dari luar negeri dengan yang ada di Tanah Air, untuk memperluas promosi budaya Minangkabau secara global.

BACA JUGA  Tinjau Arus Mudik di Bandara Soetta, Kapolri Minta Perketat Pengawasan Warga dari Luar Negeri

Melibatkan diaspora Minangkabau dalam kegiatan seperti festival budaya, pertukaran budaya, dan seminar internasional.

3. Digitalisasi dan Dokumentasi Adat

Membuat arsip digital tentang peran, cerita, dan nilai-nilai Bundo Kanduang agar dapat diakses oleh generasi muda di era digital.

Mengembangkan aplikasi atau platform digital untuk berbagi informasi adat Minangkabau, termasuk panduan praktis bagi Bundo Kanduang.

4. Penguatan Ekonomi Kreatif Berbasis Adat

BACA JUGA  Operasi Tangkap Tangan Buang Sampah Sembarangan Berbuah Positif

Mendorong Bundo Kanduang untuk terlibat dalam pengembangan usaha berbasis budaya, seperti tenun, kuliner, dan seni tradisional, yang juga dapat memberdayakan ekonomi lokal.

Mengadakan bazar dan pameran yang menampilkan hasil karya Bundo Kanduang.

5. Penyusunan Kebijakan Adat Modern

Menyusun kebijakan yang mendukung revitalisasi peran Bundo Kanduang dalam masyarakat, termasuk pemberdayaan hukum adat yang relevan dengan konteks modern.

Mendukung Peraturan Daerah (Perda) yang melindungi dan mempromosikan budaya Minangkabau.

BACA JUGA  Jokowi Sebut Bahwa Dunia Tengah Hadapi Tantangan yang Berat

Kongres ini memiliki potensi menjadi wadah strategis bagi penguatan budaya Minangkabau di tengah modernisasi. Jika rekomendasi ini diimplementasikan dengan dukungan penuh dari pemerintah dan komunitas, dampaknya akan terasa baik dalam pelestarian adat maupun pembangunan sosial dan ekonomi di Tanah Datar dan daerah lain.

Radar Berita Indonesia

Dalam seminar yang bakal diisi Pimpinan Pusat Perkumpulan Bundo Kanduang Minangkabau Bundo Prof. Puti Reno Rauda Thaib, Ketua Bundo Kanduang Luar Negeri DR. Ratna Wijaya juga dihadiri Asisten I dan III serta beberapa kepala OPD di Lingkup Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.

BACA JUGA  Ekspresi Wajah Jokowi Sidak Jalan Rusak di Lampung, Warganet: Pemda-nya Malu Ngga Sih?

Penulis: Dedi Prima Maha Rajo Dirajo.

Iklan

Latest News

Erianto: Sosok Legislator yang Pro-Rakyat di Kota Padang

Kuranji, Radar Berita Indonesia | Erianto adalah salah satu anggota DPRD Kota Padang yang dikenal sebagai politisi aktif dan dekat dengan...

Artikel Lain Yang Anda Suka