Sumbar, Radar BI | Suku bangsa Minangkabau atau lazimnya disebut orang Minang, merupakan kelompok suku bangsa yang mendiami wilayah yang kira-kira seluas daerah provinsi Sumatera Barat dewasa ini.
Bicara mengenai Minangkabau bukanlah berarti menonjolkan sukuisme, tetapi membicarakan salah satu dari banyak suku bangsa di Indonesia serta membicarakan salah satu corak dari kebudayaan nasional yang ber Bhinneka Tunggal Ika.
Provinsi Sumatera Barat adalah satu provinsi menurut administratif pemerintahan republik Indonesia, sedangkan Minangkabau adalah teritorial menurut kultur Minang kabau yang daerahnya jauh lebih luas dari Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi.
Teritorial dari Minang kabau yang disebut di dalam adat “barih babeh” Minangkabau ialah “jauah nan bulieh ditunjuakkan, dakek nan bulieh dikakokan, satitiak bapantang ilang, sabarih bapantang lupo, kok ilang tulisan di batu, tulisan limbago juo” (jauh yang bisa ditunjukkan, dekat yang bisa dipegang, setitik tidak akan hilang, sebaris tidak akan lupa, jika hilang tulisan di batu, tulisan di lembaga tinggal juga).
Dilihat dari perkembangan sejarah, masyarakat Minangkabau memakai prinsip keturunan ibu atau matrilineal. Dalam sistem ini anak-anak masuk ke dalam suku ibunya dan bukan suku pihak ayah. Demikian juga kaum laki-laki dalam hal ini tidak termasuk ke dalam keluarga istilahnya disebut “urang Sumando” (orang semenda).
Seorang suami di Minangkabau di rumah istrinya seperti abu di atas tunggul. Dia bagaikan seorang tamu, seorang pendatang dan dianggap orang asing oleh keluarga istri dan anak-anaknya.
Didamping itu, kehadiran seorang suami ditengah keluarga istrinya hanya pada waktu malam hari saja yang dikenal dengan sebutan “Pai pagi pulang malam” (pergi pagi pulang malam). Hal ini menyebabkan banyak istilah dan julukan yang diberikan kepada menantu – menantu diantaranya:
1. Urang sumando kacang Minang.
2. Urang sumando kutu dapua (kutu dapur).
3. Urang sumando lapiak “buruak” (tikar jelek).
4. Urang sumando langau hijau (lalat hijau).
5. Urang sumando bapak paja (Bapak anak).
Urang Sumando Kacang Minang.
Urang sumando kacang miang adalah minantu yang suka menyebutkan keburukan orang lain dan selalu membuat kacau di rumah istrinya.
Urang Sumando Kutu Dapua.
Urang sumando kutu dapua adalah menantu yang suka melangak (bergaya) dan tidak mau tahu dengan kewajibannya, pemalas dan tidak berperasaan.
Urang Sumando Lapiak Buruak
Urang sumando lapiak “buruak” adalah menantu yang takut kepada istrinya.
Urang Sumando Bapak Paja.
Urang sumando bapak paja (Bapak anak) adalah menantu yang hanya tahu meniduri istri saja dan tidak tahu menahu dengan kewajiban kepada istri dan anak – anaknya.
Disamping (5) lima macam menantu yang disebutkan di atas ada lagi urang sumando yang didambakan oleh seorang ibu yaitu “Urang Sumando Ninik Mamak” yaitu seorang menantu yang arif bijaksana bertanggungjawab dan melaksanakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.