Selasa, November 12, 2024
No menu items!

Pelestarian Budaya Melalui Festival Sipak Rago di Kuranji

Must Read
Radar Berita Indonesia | Festival Sipak Rago se-Sumatera Barat yang diadakan di Rimbo Tarok, Kelurahan Kuranji, Kota Padang berlangsung pada tanggal 17-18 Agustus dan diikuti oleh 28 tim.

Kegiatan festival ini merupakan edisi ketiga yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kuranji di bawah pimpinan Evi Yandri Rajo Budiman, bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat.

Evi Yandri menyampaikan bahwa festival ini bertujuan untuk mengatasi kurangnya kegiatan serupa di daerah, serta untuk melestarikan sipak rago, sebuah permainan tradisional yang memiliki sejarah penting di Minangkabau.

BACA JUGA  Resmikan Ponpes Tajul Falah Banten, Kapolri: Silaturahmi dengan Ulama Jangan Pernah Putus

Sipak rago awalnya digunakan sebagai latihan silat yang terselubung, untuk mengelabui penjajah di masa perang kemerdekaan.

Permainan ini melibatkan kerja sama tim, di mana pemain harus berusaha memberikan pengembalian bola terbaik kepada rekan setim, ujarnya.

Evi Yandri juga menekankan nilai-nilai filosofi dari permainan tersebut. Enam tim terbaik dari festival ini akan diumumkan pada malam final, dan masing-masing akan menerima trofi serta tabanas.

BACA JUGA  Kapolda Metro Jaya: Khilafatul Muslimin Gunakan Praktik Hidden Crimes dan Invisible Crimes Lawan Ideologi Negara

Bahwa melalui festival ini, diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat dan kecintaan terhadap budaya lokal serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga tradisional.

Penyelenggaraan festival ini juga diharapkan mampu menarik perhatian pihak-pihak lain untuk lebih serius dalam mendukung dan mengembangkan olahraga tradisional di Sumatera Barat.

Dengan begitu, tidak hanya sipak rago yang bisa dilestarikan, tetapi juga permainan tradisional lainnya yang menjadi warisan budaya daerah, tuturnya.

BACA JUGA  Pemindahan Ibu Kota Negara Untuk Pemerataan Pembangunan

Selain itu, Evi Yandri mengatakan festival ini menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi antar komunitas, memperkuat hubungan sosial, serta mempromosikan potensi pariwisata budaya di daerah Kuranji.

Kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk menunjukkan kekayaan budaya Minangkabau kepada pengunjung luar, sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisatawan.

Melalui kerja sama antara pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat, diharapkan festival ini menjadi agenda tahunan yang semakin berkembang, menarik lebih banyak peserta dan penonton, serta mendukung pelestarian budaya lokal yang berharga, ujarnya.

Evi Yandri mengatakan festival ini menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi antar komunitas, memperkuat hubungan sosial, serta mempromosikan potensi pariwisata budaya di daerah Kuranji.
Evi Yandri mengatakan festival ini menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi antar komunitas, memperkuat hubungan sosial, serta mempromosikan potensi pariwisata budaya di daerah Kuranji.
BACA JUGA  Terduga Otak Penembakan Istri Prajurit TNI di Semarang Ditemukan Meninggal Dunia

Ia mengatakan, ke depan panitia festival berencana untuk memperluas cakupan kegiatan dengan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat dan pemangku kepentingan.

Ini termasuk mengajak sekolah-sekolah untuk berpartisipasi, sehingga siswa dapat belajar dan berlatih sipak rago sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kebudayaan. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap warisan budaya Minangkabau di kalangan generasi muda.

Selain itu, panitia juga akan mempertimbangkan untuk mengadakan pelatihan dan workshop bagi para pelatih dan pemain sipak rago. Dengan demikian, kualitas permainan dan strategi tim dapat ditingkatkan, serta menciptakan atmosfer kompetisi yang lebih profesional. Ini diharapkan dapat mendorong munculnya tim-tim baru yang berpotensi di tingkat provinsi bahkan nasional.

BACA JUGA  Usai Pesta Sabu, Bandar Narkoba di Kualuh Leidong Ditangkap Polisi

Dari sisi promosi, festival ini berpotensi untuk diperluas melalui media sosial dan platform digital lainnya. Pemasaran yang lebih aktif dapat menarik perhatian lebih banyak wisatawan dan pengunjung dari luar daerah, sehingga menciptakan suasana festival yang lebih meriah dan meningkatkan dampak ekonomi lokal, tuturnya.

Evi Yandri Rajo Budiman juga mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan festival ini sebagai bagian dari program tahunan yang resmi, dengan dukungan dari pemerintah dan institusi terkait.

Ini tidak hanya untuk meningkatkan pelestarian olahraga tradisional, tetapi juga sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga budaya lokal di tengah arus modernisasi yang semakin kuat.

BACA JUGA  2 Ayah di Lampung Tega Perkosa Anak Tirinya

Dengan rencana dan langkah-langkah ini, diharapkan festival sipak rago tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi sarana edukasi, promosi budaya, dan penguatan komunitas di Sumatera Barat.

Dalam upaya mengembangkan festival sipak rago ke depannya, panitia juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan organisasi dan komunitas lain yang memiliki visi dan misi serupa.

Kolaborasi ini dapat mencakup penyelenggaraan acara bersama, kompetisi, serta pertukaran pengalaman dalam melestarikan budaya dan olahraga tradisional, ujarnya.

BACA JUGA  Polri Kirim Tim DVI Untuk Identifikasi Pencarian Jenazah KRU KRI Nanggala 402

Selain itu, Evi Yandri menyampaikan evaluasi pasca-festival akan dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam pelaksanaan acara. Umpan balik dari peserta, penonton, dan pihak terkait akan menjadi dasar untuk perbaikan di tahun-tahun mendatang.

Ini juga mencakup penataan lokasi, penyediaan fasilitas yang lebih baik, serta peningkatan promosi agar lebih banyak orang mengetahui dan ikut serta dalam festival ini.

Penting juga untuk melibatkan media dalam proses ini, baik itu media cetak, elektronik, maupun online, agar berita tentang festival ini dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.

BACA JUGA  2 Ayah di Lampung Tega Perkosa Anak Tirinya

Melalui liputan media yang baik, diharapkan semakin banyak orang yang tertarik untuk mengenal dan berpartisipasi dalam permainan sipak rago.

Di sisi lain, untuk menjaga semangat sportivitas dan fair play, panitia akan menetapkan regulasi dan standar yang jelas dalam kompetisi. Ini termasuk sistem penilaian yang transparan dan objektif, serta pelatihan bagi juri dan pengawas pertandingan.

Melalui semua langkah ini, festival sipak rago tidak hanya akan menjadi ajang perlombaan, tetapi juga perayaan budaya yang merangkul semua kalangan.

BACA JUGA  Polri Kirim Tim DVI Untuk Identifikasi Pencarian Jenazah KRU KRI Nanggala 402

Harapannya, festival ini akan semakin berkontribusi pada pelestarian dan pengembangan budaya lokal, serta menciptakan identitas yang kuat bagi masyarakat Minangkabau di tengah globalisasi.

Dengan dukungan yang solid dari berbagai pihak, festival sipak rago dapat berkembang menjadi salah satu acara tahunan yang ditunggu-tunggu, memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjaga kekayaan budaya Indonesia, pungkasnya. (Dp)

Iklan

Latest News

LSM Penjara Indonesia PAC Maleber Galakkan Gotong Royong Demi Kebersihan dan Solidaritas Lingkungan di Desa Padamulya

Radar Berita Indonesia | Kegiatan gotong royong yang dilaksanakan oleh LSM Penjara Indonesia PAC Maleber, di bawah kepemimpinan Ketua...

Artikel Lain Yang Anda Suka