Padang, Radar Berita Indonesia | Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Padang didampingi oleh Dedi Azhari memenuhi undangan pembentukan UMKM Maju Jaya Bersama. Acara ini berlangsung dikediaman rumah Ibu Imar, Kecamatan Kuranji, pada hari Minggu (8/12/2024) Sore.
Dalam sambutannya, Erianto mengatakan pembentukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maju Jaya Bersama ini baru terbentuk 4 bulan dengan jumlah anggota 51 orang dan segera mengurus legalitasnya.
Ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, ujarnya Erianto yang juga Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kota Padang.
Selain itu, Erianto meminta kepada Yendra Erita selaku Ketua UMKM Maju Jaya Bersama dalam pembentukan dan pengembangan UMKM diperhatikan 7 poin dibawah ini.
1. Identifikasi Potensi dan Peluang
Pemetaan Potensi Lokal: Kenali sumber daya alam, budaya, dan keterampilan masyarakat setempat yang dapat dikembangkan menjadi produk atau jasa.
Analisis Pasar: Pelajari kebutuhan dan tren pasar untuk memastikan produk atau jasa yang dihasilkan sesuai permintaan.
2. Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas
Pelatihan Kewirausahaan: Berikan pelatihan dasar tentang manajemen usaha, pemasaran, dan keuangan.
Pengembangan Keterampilan Teknis: Ajarkan keterampilan spesifik sesuai jenis usaha, seperti produksi makanan, kerajinan, atau teknologi.
3. Pembentukan Kelompok atau Badan Usaha
Dorong pembentukan kelompok usaha bersama (KUB) untuk memperkuat kolaborasi.
Fasilitasi registrasi badan usaha, seperti CV, koperasi, atau bentuk usaha lainnya.
4. Penyediaan Modal dan Fasilitas
Akses Permodalan: Bekerja sama dengan bank atau lembaga keuangan untuk memberikan pinjaman lunak.
Bantuan Alat dan Infrastruktur, Sediakan fasilitas produksi atau pemasaran, seperti alat produksi atau ruang usaha.
5. Digitalisasi dan Promosi
Ajarkan pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti media sosial, e-commerce, dan platform online lainnya. Promosikan produk lokal melalui pameran, bazar, atau kerja sama dengan pihak swasta.
6. Pendampingan dan Monitoring
Sediakan pendampingan secara berkala untuk membantu UMKM menghadapi tantangan. Monitor perkembangan usaha dan berikan masukan untuk perbaikan.
7. Dukungan Kebijakan
Berikan insentif, seperti pengurangan pajak, kemudahan izin usaha, atau program subsidi. Lindungi produk UMKM melalui sertifikasi, hak cipta, atau merek dagang.
Pembentukan UMKM yang terencana dan berkelanjutan tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat kemandirian masyarakat. Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk menciptakan ekosistem usaha yang mendukung.
Strategi Lanjutan untuk Pengembangan UMKM
Agar UMKM terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian, berikut adalah strategi yang dapat dilakukan:
1. Penguatan Jaringan dan Kemitraan
Kolaborasi dengan Perusahaan Besar: Jalin kemitraan dengan perusahaan besar untuk menjadi pemasok bahan baku atau bagian dari rantai pasok.
Kemitraan dengan Lembaga Pendidikan: Libatkan universitas atau sekolah kejuruan untuk mendukung inovasi produk dan pelatihan SDM.
Kerja Sama Antar-UMKM: Dorong kolaborasi antar-UMKM untuk berbagi sumber daya dan memperluas pasar.
2. Diversifikasi Produk
Pengembangan Produk Baru: Bantu UMKM untuk terus berinovasi dengan menciptakan produk baru sesuai tren pasar.
Peningkatan Kualitas Produk: Dukung UMKM dalam meningkatkan mutu produk dengan sertifikasi (SNI, halal, dll.) dan pelatihan.
3. Akses ke Pasar Global
Pelatihan Ekspor: Ajarkan prosedur dan regulasi ekspor kepada UMKM.
Promosi di Pasar Internasional: Fasilitasi partisipasi UMKM dalam pameran internasional atau platform e-commerce global seperti Amazon dan Alibaba.
4. Pemanfaatan Teknologi
Digitalisasi Proses Produksi: Bantu UMKM mengadopsi teknologi untuk efisiensi dan peningkatan kapasitas produksi.
Pemasaran Digital: Sediakan pelatihan dan platform bagi UMKM untuk memanfaatkan media sosial, website, dan marketplace.
Sistem Manajemen Digital: Perkenalkan sistem pengelolaan stok, keuangan, dan administrasi berbasis teknologi.
5. Penguatan Branding
Strategi Branding: Bantu UMKM menciptakan merek yang kuat dan menarik melalui desain logo, kemasan, dan cerita produk.
Promosi Lokal dan Nasional: Buat program “Bangga Buatan Indonesia” untuk mempromosikan produk lokal.
6. Peningkatan Akses Pembiayaan
Inovasi Pendanaan: Perkenalkan platform crowdfunding atau fintech untuk membantu UMKM memperoleh dana.
Program Hibah dan Subsidi: Dorong pemerintah untuk menyediakan hibah usaha atau subsidi modal.
Kredit UMKM yang Mudah: Tingkatkan akses ke KUR (Kredit Usaha Rakyat) dengan bunga rendah dan proses cepat.
7. Peningkatan Regulasi dan Kebijakan
Penghapusan Hambatan Regulasi: Permudah perizinan dan kurangi biaya administrasi untuk UMKM.
Perlindungan Hukum: Sediakan perlindungan hukum bagi UMKM terhadap praktik persaingan tidak sehat.
Regulasi Khusus: Buat kebijakan untuk mendorong perusahaan besar menggunakan produk UMKM dalam pengadaan.
8. Monitoring dan Evaluasi
Dashboard UMKM: Bangun sistem untuk memonitor kinerja UMKM secara terpusat.
Forum Aspirasi: Adakan pertemuan rutin untuk mendengar kendala yang dihadapi pelaku UMKM.
Indikator Keberhasilan: Gunakan data seperti pertumbuhan omzet, jumlah tenaga kerja, dan ekspansi pasar untuk mengevaluasi keberhasilan program UMKM.
Dengan strategi ini, UMKM dapat menjadi tulang punggung ekonomi yang tangguh, inovatif, dan kompetitif di era globalisasi. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan mempercepat pencapaian tujuan tersebut, pungkasnya.