Rabu, November 13, 2024
No menu items!

Festival Sipak Rago 2024, Evi Yandri: Pelestarian Tradisi Anak Nagari dan Penguatan Identitas Budaya Minangkabau

Must Read
Radar Berita Indonesia | Festival Sipak Rago, yang diadakan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Adityawarman, kembali digelar pada 17-18 Agustus 2024 di Kota Padang. Acara ini diikuti oleh 28 tim dan dibuka oleh Kepala UPTD Museum Adityawarman, Sexri Budiman.

Festival ini diadakan untuk melestarikan permainan tradisional Minangkabau, Sipak Rago, yang memiliki nilai-nilai kebersamaan, kejujuran, dan saling percaya.

BACA JUGA  Residivis 2018, DA Tersangka Otak Komplotan Pencuri Modus Pecah Kaca Mobil Diringkus Polisi

Evi Yandri Rajo Budiman, Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX dan anggota DPRD Sumbar, menyebutkan bahwa festival ini bertujuan untuk menjawab kekhawatiran akan minimnya acara olahraga tradisional di wilayah tersebut.

Sipak Rago, yang awalnya dimainkan untuk mengelabui penjajah, kini menjadi simbol kebersamaan dan persatuan masyarakat Minangkabau, ujarnya Evi Yandri kepada Radar Berita Indonesia, pada hari Sabtu (17 Agustus 2024) Malam.

Evi Yandri menekankan pentingnya melestarikan tradisi ini, tidak hanya sebagai olahraga tetapi juga sebagai ajang silaturahmi antar warga.

BACA JUGA  Lepas CJH, Pj Wako Andree Algamar Minta Doakan Kota Padang Terjauh dari Bencana

Sebanyak enam tim terbaik akan mendapatkan penghargaan pada akhir acara. Festival ini juga didukung oleh Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, dengan konsistensi dukungan sejak tahun 2022.

Selain menjadi ajang pelestarian budaya, Festival Sipak Rago juga mengangkat cerita sejarah yang kuat di balik permainan ini.

Dalam sambutannya, Evi Yandri Rajo Budiman menceritakan kisah Si Patai Rajo Jambi, sosok legendaris yang dikenal sebagai “Robinhood” dari Kota Padang. Ia berasal dari Pauh dan merupakan simbol perlawanan rakyat terhadap penjajah.

BACA JUGA  Hendri Septa Raih Top Pembina BUMD 2024

Selain itu, Evi Yandri juga mengangkat sejarah penting lainnya, yaitu penyerangan pasukan Harimau Kuranji ke Rimbo Kaluang.

Kedua cerita ini menambah dimensi budaya dan sejarah pada acara tersebut, membuat festival ini lebih dari sekadar permainan, tetapi juga sebuah sarana untuk mengingat kembali perjuangan dan semangat juang masyarakat Minangkabau di masa lampau.

Keberlanjutan festival ini mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat, M. Fikar Dt Rj Magek, yang memuji upaya Evi Yandri dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut secara konsisten sejak 2022.

BACA JUGA  2 Pelaku Kasus Perdagangan Orang Ditangkap Polres Bandara

Ia menekankan pentingnya festival ini untuk menjaga identitas budaya serta membangun hubungan sosial yang erat di tengah masyarakat. Festival ini juga menjadi bukti bahwa melalui inisiatif yang berkelanjutan, tradisi lokal bisa tetap hidup dan relevan bagi generasi muda.

Pada penutupan Festival Sipak Rago, enam tim terbaik diumumkan dan masing-masing menerima trofi serta hadiah tabanas sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi dan kemampuan mereka dalam menjaga semangat permainan tradisional ini.

Kompetisi berlangsung dengan antusiasme yang tinggi, di mana setiap tim menunjukkan keahlian dan kerjasama yang mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam permainan Sipak Rago – kebersamaan, saling percaya, dan strategi yang solid.

BACA JUGA  Hujan Disertai Angin Kencang, Andree Algamar: 6 Titik Pohon Tumbang di Kuranji

Dalam pidato penutup, Evi Yandri Rajo Budiman menekankan pentingnya terus mengadakan kegiatan seperti ini secara rutin, sebagai salah satu cara untuk memperkuat identitas budaya lokal di tengah gempuran globalisasi.

BACA JUGA  12 Makanan Peningkat Hemoglobin Darah dengan Cepat

Ia berharap festival ini dapat terus berkembang dan menarik lebih banyak perhatian, baik dari masyarakat lokal maupun pengunjung luar.

Dukungan dari berbagai pihak, terutama Dinas Kebudayaan Sumatera Barat dan Anggota DPRD Sumbar, diharapkan dapat terus berlanjut untuk memastikan bahwa permainan tradisional seperti Sipak Rago tidak hanya dikenal oleh generasi saat ini, tetapi juga diwariskan kepada generasi berikutnya.

Evi Yandri juga menyampaikan harapannya agar permainan ini dapat menjadi daya tarik wisata budaya, meningkatkan sektor pariwisata Sumatera Barat, khususnya Kota Padang.

BACA JUGA  2 Tahun Buronan, Polisi Ringkus Herman DPO 15 Kg Sabu di Bengkalis

Dengan semakin banyaknya partisipasi dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, Festival Sipak Rago memiliki potensi untuk menjadi agenda tahunan yang lebih besar dan lebih dikenal di tingkat nasional, bahkan internasional, membawa kekayaan budaya Minangkabau ke panggung yang lebih luas. (Dp)

Iklan

Latest News

LSM Penjara Indonesia PAC Maleber Galakkan Gotong Royong Demi Kebersihan dan Solidaritas Lingkungan di Desa Padamulya

Radar Berita Indonesia | Kegiatan gotong royong yang dilaksanakan oleh LSM Penjara Indonesia PAC Maleber, di bawah kepemimpinan Ketua...

Artikel Lain Yang Anda Suka