Denpasar, Radar BI | Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang sudah duduk sebagai orang nomer satu di Bumi Serombotan, Kabupaten Klungkung, akhirnya mencoba peruntungan baru.
I Nyoman Suwirta mengundurkan diri dari kursi Bupati Klungkung dan memilih menjadi calon legislatif (Caleg) dari PDI Perjuangan untuk DPRD Bali.
I Nyoman Suwirta sudah memantapkan langkahnya untuk maju ke DPRD Provinsi Bali.
Sesuai mekanisme, I Nyoman Suwirta telah ajukan surat pengunduran dirinya sebagai Bupati Klungkung hari ini,” ujar I Nyoman Suwirta
Kepastian itu terungkap ketika Suwirta menyerahkan surat pengunduran diri ke DPRD Klungkung, pada hari Selasa 2 Mei 2023 kemaren. Surat itu diterima Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom.
“Saya sudah memantapkan langkah saya ke DPRD Provinsi Bali. Sesuai mekanisme, saya ajukan surat pengunduran diri sebagai Bupati Klungkung hari ini,” katanya kepada awak media.
Langkah ini dilakukan sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 10 Tahun 2023.
Di mana seorang kepala daerah yang berniat mencalonkan diri sebagai anggota dewan, memang wajib untuk menyertakan surat pemunduran diri paling lambat tanggal 14 Mei 2023 ini.
“Intinya kami ikuti mekanisme PKPU. Semua masih berproses,” jelasnya. Surat pengunduran diri itu nantinya dilanjutkan dengan adanya SK Mendagri atau sebelum 23 Oktober 2023.
“Sisa waktu itu saya akan maksimalkan sebaik baiknya untuk memajukan Klungkung sebagai Bupati Klungkung,” tukasnya.
Meskipun sudah mengajukan surat pemunduran diri, I Nyoman Suwirta tidak serta merta langsung berhenti sebagai bupati.
Nantinya akan dilakukan rapat paripurna terlebih dahulu, untuk nantinya surat pemunduran itu diteruskan ke Gubernur Bali, I Wayan Koster serta ke Kementerian Dalam Negeri.
I Nyoman Suwirta secara resmi baru berhenti menjadi Bupati Klungkung, setelah keluarnya SK pemberhentian dari Kemendagri.
“Kemendagri kalau bisa agar pemberhentian (kepala daerah yang hendak maju Pileg) bisa serempak seluruh Indonesia. Agar tidak aja istilan maju mundur, agar serempak kan bagus,” ungkapnya
Jika mengacu dari PKPU Nomor 10 Tahun 2023, ia harus sudah menyertakan SK pemberhentian dari Kemendagri paling lambat sampai batas akhir masa pencermatan rancangan DCT (daftar calon tetap) pada tanggal 3 Oktober 2023.
Sehingga masih memungkinkan bagi I Nyoman Suwirta untuk tetap memimpin Kabupaten Klungkung sebagai bupati hingga bulan Oktober 2023 nanti.
Sebelum turunnya SK pemberhentian dari Kemendagri, I Nyoman Suwirta juga masih bisa menikmati fasilitas negara sebagai pimpinan daerah.