Senin, Januari 13, 2025
No menu items!

3 Santri Tewas dan 30 Korban Kecelakaan Bus Jatuh ke Jurang

Must Read
Sulteng, Radar BI | Kecelakaan bus bermuatan 30 orang dengan tujuan Pesantren Gontor Poso, Sulawesi Tengah terbalik masuk ke jurang di kebun kopi Parigi Moutong, pada hari Rabu (3/4/2023) malam.

Korban kecelakaan bus yang jatuh ke jurang di kilometer 4 Toboli jalur Kebun Kopi masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Anuntaloko Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.

Pasien korban kecelakaan berjumlah 30 orang, 3 meninggal dunia dan 21 orang rawat inap, lima orang rawat jalan dan satu orang sedang diobservasi, kata Direktur RS Anuntaloko Parigi Revi Tilaar dihubungi dari Palu, pada hari Kamis (4/5/2023).

BACA JUGA  Polisi Selidiki Dugaan Human Trafficking Sebanyak 105 Pengungsi Rohingya di Aceh

Direktur RS Anuntaloko Parigi menjelaskan penanganan pasien dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP), sehingga tindakan diambil oleh dokter sesuai dengan anjuran medis.

Menurut laporan RS setempat, sekitar 12 orang mengalami luka ringan, 10 orang luka berat dan enam orang mengalami fraktur tulang atau patah tulang akibat terbentur benda keras.

Dari peristiwa ini tidak menutup kemungkinan ada pasien mengalami trauma. Kondisi kejiwaan seperti itu perlu dipulihkan supaya tidak membebani pikiran.

BACA JUGA  Cek Posko Penyekatan, Kapolda Sumsel: Edukasi Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Perawatan medis tidak hanya sekadar pemulihan fisik akibat luka, tetapi juga pemulihan mental, ujarnya Revi Tilaar.

Lebih lanjut, Revi Tilaarm mengatakan korban yang sedang menjalani perawatan, terus dilakukan pemantauan perkembangan kondisi kesehatan oleh dokter.

“Kami berharap kondisi kesehatan mereka secepatnya berangsur pulih supaya bisa beraktivitas kembali,” ucapnya.

BACA JUGA  Aksi Pelarian Buron Penguasa Lahan PT KAI Medan Rp.11 Miliar Ditangkap di Depok

Sementara itu, Kapolres Parigi Moutong AKBP Yudy Arto Wiyono juga mengemukakan peristiwa kecelakaan bus milik PT Rappang Marannu sedang dilakukan penyelidikan oleh kepolisian setempat.

Ia juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencari tahu penyebab sebenarnya kecelakaan tersebut.

“Sedang berproses, kami belum bisa memastikan apakah peristiwa ini murni karena sistem pengereman bus tersebut tidak berfungsi atau blong. Kami juga belum memeriksa sopir karena saat ini keselamatan korban diutamakan,” kata Yudy.

Iklan

Latest News

Studi Tiru dan Sinergi, Erianto: Langkah Strategis Muslimah Grup dan Konveksi Mahmuda

Radar Berita Indonesia | Kunjungan rombongan Konveksi Muslimah Grup ke Konveksi Mahmuda pada hari Minggu, 10 Januari 2024, di...

Artikel Lain Yang Anda Suka