Senin, November 11, 2024
No menu items!

Pontesi Ekonomi Sirkular Bisnis Daur Ulang Sampah Bisa Menghasilkan PDB Rp.638 Triliun

Must Read
Indonesia, Radar BI | Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan, dampak ekonomi sirkular dalam bisnis daur ulang sampah di Indonesia bisa menghasilkan tambahan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga mencapai Rp.638 triliun pada tahun 2030 nanti.

Ekonomi sirkular dalam berbisnis daur ulang sampah di Indonesia, Kasub Direktorat Prasaranan dan Jasa Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya (B3) KLHK, Edward Nixon Pakpahan, mengatakan bahwa potensi PDB tersebut menunjukkan bahwa ekonomi sirkular di Indonesia memiliki masa depan yang cerah.

BACA JUGA  Cepat Tanggap, Irwan Basir Santuni Korban Kebakaran dan Korban Angin Puting Beliung di Koto Tanggah

“Selain punya nilai ekonomi tinggi, bisnis sirkular dengan penekanan daur ulang sampah plastic dan non-plastik juga bermanfaat besar pada lingkungan,” ujarnya dalam keterangan, pada hari Rabu (28/9/2022).

Selain itu, ia mengatakan ekonomi sirkular juga punya potensi membuka sekitar 4,4 juta lapangan kerja baru. Dengan begitu, stigma negatif Indonesia sebagai salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia bisa mendatangkan keuntungan bagi masyarakat juga, tak semata kerugian di mata negara lainnya.

BACA JUGA  Diserbu Lautan Manusia di Semarang, Ganjar Pranowo: Kekuatan dari Masyarakat

Pemanfaatan sampah sebagai bahan yang bisa didaur ulang dan memberikan manfaat ekonomi secara sirkular belum bisa dilakukan secara maksimal. Pertumbuhan jumlah nasabah bank sampah dalam bentuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia pun masih relatif stagnan, yakni 419.204 pada 2020 dan 377.881 pada 2021. Turun karena adanya Covid-19.

Meski ada potensi ekonomi yang positif, menurut Nixon, gagasan tentang pengelolaan sampah oleh UMKM harus disertai idealisme, komitmen, dan konsistensi. “Barulah kemudian disusul bicara rupiah,” katanya.

BACA JUGA  Kapolda Sumut Tinjau Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak Usia 6-11 Tahun di Samosir

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), Saut Marpaung, mengatakan bahwa masalah pengelolaan sampah membutuhkan sinergitas dan kolaborasi banyak pihak, mulai dari pemerintah, pengusaha, hingga koperasi dan masyarakat.

Saut mengakui, sampah kini bisa menjadi sumber daya ekonomi baru yang mendatangkan keuntungan. Oleh karena itu, pengelolaannya pun harus dijalankan secara jelas dan terstruktur.

“Berdasarkan data yang ada, sampah semakin tahun semakin bertambah, sejalan dengan jumlah konsumsi masyarakat,” ujarnya.

Sumber: Fortune Indonesia.

Iklan

Latest News

LSM Penjara Indonesia PAC Maleber Galakkan Gotong Royong Demi Kebersihan dan Solidaritas Lingkungan di Desa Padamulya

Radar Berita Indonesia | Kegiatan gotong royong yang dilaksanakan oleh LSM Penjara Indonesia PAC Maleber, di bawah kepemimpinan Ketua...

Artikel Lain Yang Anda Suka