Pemerintah Bakal Bangun Kereta Gantung di IKN, Menhub Akan Gandeng Perusahaan Austria

136
Pemerintah Indonesia berencana membangun moda transportasi kereta gantung di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pemerintah Indonesia berencana membangun moda transportasi kereta gantung di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Jakarta, Radar BI | Pemerintah Indonesia berencana membangun moda transportasi kereta gantung di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dalam menggarap proyek ini, pemerintah akan menggandeng Austria.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suarso Monoarfa, melakukan kunjungan kerja ke Austria pada hari Kamis (1/9/2022), untuk menjajaki peluang kerja sama di sektor transportasi.

“Dan kita juga akan kembangkan kereta gantung di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai salah satu transportasi ramah lingkungan untuk melayani mobilitas dan pariwisata di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan,” ujar Budi dalam keterangannya, Jumat (2/9/2022).

BACA JUGA  Zulkifli Hasan Minta Nike Indonesia Bangun Pabrik Alas Kaki di Sumatera
BACA JUGA  Peringati Hari Buruh, 14 Peserta Unjuk Rasa May Day di Medan Ditangkap Polisi

 

Dalam kunjungan kerjanya ke Austria, Menhub dan Menteri PPN berkunjung ke kantor Doppelmayr Garaventa Group di Wolfurt, Austria untuk bertemu dengan CEO Doppelmayr, Mr. Thomas Pichler, serta melihat langsung sistem pembuatan dan pengelolaan kereta gantung.

Doppelmayr Garaventa Group merupakan produsen kereta gantung internasional dan penggerak orang untuk area ski, transportasi perkotaan, taman hiburan, dan material handling system. Hingga tahun 2019, perusahaan ini telah melakukan lebih dari 15 ribu instalasi di 96 negara.

Menhub mengatakan, kunjungan ini memberikan wawasan berharga tentang teknologi kereta gantung yang telah dikembangkan oleh Doppelmayr. Kereta gantung sebagai penghubung
Prosesi penyatuan tanah dan air di IKN Nusantara, Senin (14/3).

BACA JUGA  Gagalkan Penyelundupan Miras Ilegal dari Singapore, Bea Cukai Tanjung Pandan Selamatkan Potensi Kerugian Negara Rp.16,8 Miliar
BACA JUGA  Politikus PDIP Menilai Ada Oknum Elite Berkedok Relawan Parasit Kekuasaan Pemilu 2024

 

Menhub Budi Karya Sumadi bersama dengan Menteri PPN/Bappenas, menjajaki peluang kerja sama di sektor transportasi, salah satunya kereta gantung di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Foto/Dok.
Menhub Budi Karya Sumadi bersama dengan Menteri PPN/Bappenas, menjajaki peluang kerja sama di sektor transportasi, salah satunya kereta gantung di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Foto/Dok.

Nantinya di IKN, kereta gantung akan berfungsi sebagai layanan transportasi untuk menghubungkan antara zona bisnis dan komersial dengan zona perumahan.

Tidak hanya di IKN, kereta gantung juga dapat digunakan di sejumlah wilayah di Indonesia, untuk menghubungkan daerah yang berbukit atau sulit untuk dijangkau selain juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata.

BACA JUGA  Dikunjungi Dinkes, Begini Kata Ketua LRPPN BI DPD Banyuwangi
BACA JUGA  Kunjungi Korban Pencabulan Siswi SMP di Pati, Menteri Sosial: Kepolisian Tindak Tegas dan Hukum Berat Pelaku

 

Pada kesempatan tersebut, Budi juga mengundang pihak Doppelmayr dan sejumlah perusahaan di Austria untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan sistem transportasi perkeretaapian di Indonesia, khususnya kereta gantung.

Termasuk melakukan kerja sama pengembangan SDM dalam teknologi kereta gantung, dengan melaksanakan program pertukaran SDM, maupun program-program lainnya.

Dalam perencanaan pembangunan, jalur kereta gantung dibangun sepanjang 4,1 kilometer. Durasi perjalanan diprediksi selama 12 menit dengan kecepatan 20 kilometer per jam, serta kapasitas angkut penumpang 2.000 penumpang per jam per arah.

BACA JUGA  2 Anggota TNI-POLRI Gugur Ditembak OTK Saat Amankan Shalat Tarawih di Distrik
BACA JUGA  2 Anggota TNI-POLRI Gugur Ditembak OTK Saat Amankan Shalat Tarawih di Distrik

 

Merujuk pada rencana penyelenggaraan kereta gantung, estimasi biaya pembangunan Kereta Gantung jenis Gondola diperkirakan seebsar US$10 juta sampai dengan US$35 juta per kilometer. Perkiraan biaya itu untuk keperluan konstruksi dengan estimasi waktu 1,5 tahun, di luar biaya pembebasan lahan.

Kemenhub merencanakan pendanaan pembangunan sarana dan prasarana kereta api di IKN bersumber dari APBN dan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pembangunan sarana dan prasarana perkeretaapian yang direncanakan pemerintah juga meliputi KA Bandara Udara Sepinggan-KIPP dan KA Penumpang dan Barang Antarkota (Trans Kalimantan).

Sumber: Fortune Indonesia.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini