Polda Sumsel mewaspadai peningkatan titik panas sebagai pemicu kebakaran hutan dan lahan dalam beberapa bulan terakhir dengan meningkatkan kesiapsiagaan personel di daerah itu.
“Berdasarkan data hasil pantauan satelit Lapan peningkatan hotspot (titik panas) cukup tinggi mulai terjadi pada Maret 2021 yakni 49 titik, April 122 titik, dan Mei 134 titik. Peningkatan titik panas itu perlu diwaspadai karena dapat memicu karhutla serta menyebabkan bencana kabut asap,” jelas Kabid Humas Polda Sumsel Kombes. Pol. Supriadi.
Kabid Humas juga mengimbau masyarakat melakukan berbagai tindakan antisipasi terjadinya karhutla. Dia menyebut titik panas itu pada Juni 2021 hingga beberapa bulan ke depan diprediksi terus meningkat seiring dengan mulai berkurangnya hujan.
Peningkatan titik panas, katanya, perlu diwaspadai, terutama oleh masyarakat yang berada di 10 daerah yang dipetakan pada musim kemarau tahun ini rawan karhutla.
Daerah yang dipetakan rawan karhutla, yakni Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Lahat, Musirawas, dan Musirawas Utara. Masyarakat yang berada di daerah rawan karhutla tersebut diimbau tidak melakukan pembakaran, baik untuk membersihkan atau membuka lahan baru.
Sesuai dengan maklumat kapolda, agar melakukan siaga karhutla dengan menyiapkan berbagai peralatan untuk memadamkan api, dan tindakan lainnya.
Pihaknya juga berupaya menyiagakan personel dan peralatan untuk membantu masyarakat mencegah terjadinya karhutla. Tindakan pencegahan dari Polda Sumsel bersama jajaran sebagai bentuk tanggung jawab pelaksanaan tugas dalam menghadapi karhutla di provinsi yang memiliki kawasan hutan sekitar 3,5 juta hektare itu.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) SumselAnsoripada kesempatan sebelumnya mengatakan peningkatan titik panas dalam beberapa bulan terakhir perlu diwasapdai karena mulai mengakibatkan karhutla.
Salah satu titik panas di Kabupaten Ogan Ilir menimbulkan kebakaran lahan gambut seluas dua hektare di sisi Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) KM15, Desa Sri Banding pada Selasa (15/6) malam.
Kebakaran lahan tersebut berlangsung selama lima jam dan berhasil dipadamkan tim gabungan BPBD Ogan Ilir, Manggala Agni, Polres Ogan Ilir, dan Masyarakat Peduli Dpi Desa Sri Banding.
Sumber: Divisi Humas Polri.