Jakarta, Radar BI | Dharma Wanita Persatuan (DWP) Setjen DPD RI dan Poliklinik DPD RI bersama Morula IVF Indonesia menggelar seminar edukasi kesehatan dalam rangka memperingati Hari Kartini.
Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman reproduksi perempuan yang berusia 35 tahun ke atas yang tengah berjuang memiliki buah hati.
Penasehat DWP Setjen DPD RI Enny Ratnawati LaNyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada DWP Setjen DPD RI, Poliklinik DPD RI, serta Tim Morula IVF Indonesia RS. Bunda Medik Healthcare System, atas kolaborasinya dalam menggelar seminar edukasi kesehatan.
“Semoga dengan adanya seminar ini semakin membuka wawasan kita semua terkait kesehatan reproduksi, khususnya bagi para wanita yang sudah berusia 35 tahun ke atas dan sedang berjuang untuk memiliki keturunan.
Selain itu, kita juga dapat mengenal lebih jauh mengenai teknologi dan layanan yang ada di Morula IVF Indonesia RS Bunda Medik Healthcare System,” ucap Enny saat memberikan sambutan pada seminar betema “Apa Yang Terjadi Ketika Usia Di Atas 35 Tahun?” di Lobby DPD RI, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Senada dengan Enny, Ketua DWP Setjen DPD RI Zuliana Rahman Hadi secara pribadi berterimakasih atas terlaksananya seminar ini. Ia berharap seminar ini bisa menambah pengalaman dalam ilmu reproduksi perempuan.
“Kita berharap adanya seminar ini bisa menambah pengalaman dan ilmu reproduksi perempuan serta memberikan pemahaman kepada pria,” ucapnya.
Zuliana menambahkan bahwa seminar ini juga dapat memberikan pemahaman terkait teknologi dan layanan yang ada di Morula IVF Indonesia. Selain itu dapat memberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi yang akan dialami oleh wanita seiring bertambahnya usia.
“Harapan kami dengan adanya seminar ini dapat membuka wawasan dan menjadi ajang diskusi bagi pasangan yang sudah menikah selama 12 bulan atau lebih, tetapi belum memiliki keturunan.
Bahkan, bagaimana menghadapi permasalahan saat kesulitan mendapatkan keturunan bagi wanita yang berusia mendekati 35 tahun dan menjelang menopause,” kata Zuliana.
Sementara itu, Tim Morula IVF Indonesia Julia Darmawan mengatakan Morula IVF Indonesia senantiasa berusaha mengikuti kemajuan teknologi, melalui pemanfaatan teknologi terbaru dalam pelayanan pasien. Pihaknya juga berkomitmen memberikan layanan berkualitas sehingga memberikan pengalaman terbaik kepada masyarakat.
“Kami memiliki teknologi terbaru yang telah menjadi bagian kami. Kami juga berkomitmen kepada pasangan yang sulit mendapatkan keturunan dan mengajarkan kesehatan reproduksi terutama kepada perempuan yang sudah berusia di atas 35 tahun,” paparnya.
Di kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Arie A Polim mengatakan usia yang bagus dalam kesuburan yaitu rentang 20 hingga 30 tahun. Namun untuk perempuan di atas 35 tahun harus berhati-hati dalam tingkat kesuburan.
“Jadi hati-hati kepada perempuan di atas 35 tahun karena tingkat kesuburannya hanya 20 persen,” imbuhnya.
Ia menilai bahwa perempuan di atas 35 tahun bukan berarti tidak bisa memiliki keturunan. Namun yang harus diperhatikan adalah kualitas kesuburannya.
“Potensi melahirkan di usia 35 bukan berarti tidak bisa melahirkan, tapi cuma hati-hati karena kualitas kesuburan sangat berbeda sekali,” terangnya.
Sumber: Kepala Bagian Pemberitaan dan Media (DPD RI – Taufik Jatmiko).