Jakarta, Radar BI | Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) menyebut kepercayaan publik terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengalami penurunan yang sangat drastis. Adapun penyebabnya karena kasus dugaan pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Hal itu dikatakan Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Pati Mabes Polri, Kapolda dan Kapolres se-Indonesia di Istana Kepresidenan, Jumat (14/10/2022).
Jokowi menyebut sekarang ini indeks kepercayaan masyarakat terhadap Polri jatuh ke angka paling rendah, padahal dahulu pernah berada di posisi teratas.
“Indeks kepercayaan masyarakat menempatkan Polri di puncak teratas pada saat itu. Tetapi begitu ada peristiwa FS runyam semuanya dan jatuh ke angka paling rendah,” kata Presiden Jokowi sebagaimana disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, pada hari Sabtu (15/10/2022).
Presiden Jokowi berkata, sebelum adanya kasus Ferdy Sambo, jika dibandingkan institusi penegak hukum lainnya, Polri selalu tertinggi. Namun sekarang malah menurun drastis dan harus menjadi perhatian bagi anggota Korps Bhayangkara.
Jokowi pun memaparkan di bulan November 2021, Polri mendapatkan tingkat kepercayaan dari masyarakat sebesar 80,2. Akan tetapi di bulan Agustus 2022, sekarang hanya berada di angka 54.
“Di November masih 80,2 sangat tinggi sekali sekarang kemarin Agustus berada di 54. Jatuh, drop sama sekali itulah kerjaan berat yang saudara-saudara harus kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang juga tidak mendukung saat ini,” tuturnya Presiden di Istana negara.
Selain itu, Jokowi kembali mengingatkan momentum Polri beberapa waktu lalu bisa mendapatkan respon baik dari masyarakat karena saat pandemi Covid-19 bekerja keras. Misalnya melakukan vaksinasi yang mencapai 440 juta dosis.
“Itu dilihat masyarakat dan itu juga saya lihat dan rasakan kerja keras itu, dan hasilnya juga sangat signifikan dan mendorong paling kuat adalah dari Polri telah 440 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan ke masyarakat. Dan hasilnya pandemi Covid mereda, dan hasilnya ekonomi kita tumbuh 5,44 persen,” tandasnya.