Jakarta, Radar BI | PKB mengaku kaget dengan perubahan nama koalisi menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai murungnya PKB di Koalisi Indonesia Maju bisa jadi pura-pura.
“Meski kita juga melihat dari jauh mungkin saja kesedihan PKB pura-pura,” ujar Adi di acara Adu Perspektif yang disiarkan detikcom berkolaborasi dengan Total Politik, pada Rabu (30/8/2023).
Adi menuturkan koalisi antara PKB dan Gerindra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sudah selama 1 tahun 16 hari. Meski proses perubahan nama koalisi sangat tiba-tiba, ia menduga sikap sedih PKB hanya lah dibuat-buat.
Apa jangan jangan sikap sedihnya dari PKB itu yang sudah setahun 16 hari itu juga sedih yang pura-pura,” tambahnya.
Sebelumnya, Adi berbicara terkait adanya noda di HUT PAN yang digelar secara megah dan luar biasa. Menurutnya, noda itu muncul dari pernyataan Ketum PKB Muhaimin Iskandar merespons mencuatnya nama Koalisi Indonesia Maju.
“Yang jadi noda adalah ketika Cak Imin bilang ‘loh kok ada nama judul koalisi baru, kok aku baru dikasih tahu?’, rusak barang ini pak, bagaimana mungkin ini disebut solid pak,” kata Adi.
Adi menyebut PKB yang selama ini merasa punya gembok cawapres, tiba-tiba jadi tidak dianggap. Dia bahkan menilai bubarnya koalisi mungkin terjadi lantaran PKB kehilangan privilege cawapres.
Kalau Ketum PKB yang merasa punya gembok cawapres selama ini, tiba-tiba ngomong ‘kita nggak dianggap’. Kalau mau kita cerita dari awal, kenapa soal bubarnya poros ini tidak menjadi suatu hal yang biasa menurut saya? Karena ini hilangkan privilege yang selama ini dimiliki PKB, bayangkan PKB dengan Gerindra ini sudah 1 tahun 16 hari.
Oh saya hitung betul, karena kita ingin tahu bagaiman sakit hatinya PKB ini. Jadi per hari ini sudah genap 1 tahun 16 hari, kalau kemarin 1 tahun 15 hari,” ucapnya.