Polda Metro Jaya Amankan 115 Travel Gelap Nekat Angkut Penumpang

108
Travel
Ditlantas Polda Metro Jaya bersama Dinas Perhubungan menyeleksi ketat kendaraan yang meninggalkan DKI Jakarta. Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, dari tanggal 27-28 April 2021 berhasil mengamankan 115 kendaraan travel gelap.

“Dari kegiatan dua hari kami berhasil amankan 115 kendaraan bermotor dengan rincian minibus atau elf 64 unit dan mobil penumpang perorangan sejumlah 51 unit,” katanya di Polda Metro Jaya, Kamis (29/04/2021).

Dirlantas Polda Metro Jaya menerangkan, travel gelap berencana mengantarkan penumpang dari Jakarta menuju ke Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat serta Lampung. Mereka terjaring di jalan arteri dan jalur-jalur tikus yang sudah dipetakan sebelumnya.

BACA JUGA  Ratusan Pekerja PMI Ilegal Rencana Dipindahkan ke Asrama Haji

“Yang kami tindak tidak hanya kendaraan yang tidak memiliki izin trayek artinya kendaraan plat hitam yang angkut penumpang dengan cara berbayar tetapi juga kendaraan yang menyimpang dari trayeknya.

Jadi ada kendaraan plat kuning yang punya izin angkut mengangkut orang tapi izinnya tidak di Jakarta.

Misalnya di Bandung, Cilacap tapi angkut penumpang dari Jakarta,” ujar Kombes. Pol. Sambodo Purnomo Yogo.

Dirlantas mengungkapkan, pengelola travel gelap dikenakan Pasal 308 Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

BACA JUGA  Jual Ribuan Kosmetik Ilegal, Pasangan Suami Istri Ditangkap Ditreskrimsus Polda Sumsel

Di samping itu, Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan menahan kendaraan travel gelap untuk sementara waktu sampai lebaran tiba.

“Nanti pelaksanaan sidang tilangnya itu setelah lebaran, sehingga ,mau tidak mau nanti keluarnya barang-barang ini setelah mereka menyelesaikan proses tilangnya mengikuti sidang tilang yaitu setelah lebaran,” jelas Dirlantas.

Sedangkan, Kombes. Pol. Sambodo Purnomo Yogo mengatakan penumpang diboyong ke Terminal Kalideres dan Kampung Rambutan untuk melanjutkan perjalanan ke kampung halaman.

BACA JUGA  Politikus Senior Golkar Akbar Tandjung Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024

“Kenapa di terminal, karena kalau di terminal ketika mereka berangkat mereka harus menjalani swab atau gnose sehingga kemudian bagi yang non reaktif baru lah bisa melanjutkan perjalanan,” tutup Dirlantas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini