Jakarta, Radar BI | Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) melantik Abdullah Azwar Anas, S.Pd., S.S., M.Si sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) dalam sisa masa jabatan 2019-2024, pada Rabu (7/9/2022). Azwar dilantik menggantikan MenpanRB, Tjahjo Kumolo yang wafat pada Juni lalu.
Presiden Jokowi melantik Menpan RB Abdullah Azwar Anas yang dilaksanakan berdasar pada Surat Keputusan Presiden RI Nomor 91/P Tahun 2022 tentang Pengangkatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab, begitulah bunyi sumpah jabatan MenpanRB yang didiktekan Presiden Jokowi.
Abdullah Azwar Anas baru saja diangkat menjadi MenpanRB menggantikan Tjahjo Kumolo. Meski baru pertama kali menjabat Menteri, namun Azwar Anas bukanlah orang baru dalam jajaran pemerintahan dan perpolitikan di Indonesia.
Azwar Anas sebelumnya diketahui menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) sejak 13 Januari 2022. Ia juga pernah menjabat Bupati Banyuwangi selama dua periode, yakni pada 2010-2015 dan 2016-2021.
Azwar tercatat pernah menjadi anggota MPR dan DPR, bahkan yang termuda di tahun 1997 dalam usia 24 tahun. Abdullah Azwar Anas, S.Pd., S.S., M.Si. adalah politisi dari PDI Perjuangan, meski sebelumnya ia aktif sebagai anggota Partai Kebangkitan Bangsa yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggantikan Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia.
Pria kelahiran Banyuwangi, 6 Agustus 1973 ini memiliki latar belakang pendidikan Teknologi Pendidikan di IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Jakarta sekarang Universitas Negeri Jakarta dan Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Ia melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI. Azwar cukup aktif dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan menjabat Ketua Umum pada 2000-2003.
Azwar Anas bukan orang baru di dunia politik dan pemerintahan Indonesia. Ia dikenal cukup luas saat menjabat sebagai Bupati Banyuwangi sebanyak dua periode. Saat itu, dia didampingi wakil Bupati, Yusuf Widyatmoko. Dalam kepemimpinannya, Azwar dan Yusuf pun sukses mencuri perhatian pemerintah pusat dan dunia melalui berbagai event yang terangkai dalam Banyuwangi Festival.
Selain itu, Banyuwangi dibawah kepemimpinannya berhasil memiliki Bandara Blimbingsari yang kini jadi Bandara Internasional Banyuwangi. Kemudian, pendidikan gratis dan program pendukungnya pun terselenggara dengan baik, belum lagi peningkatan pariwisata Banyuwangi yang memiliki konsep eco-tourism, dengan kawah Ijennya, keindahan wilayah pesisir, dan lainnya.
Pada masa kepemimpinan Azwar Anas ini, Banyuwangi pun berhasil meraih sejumlah penghargaan, seperti kabupaten terinovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta jadi kabupaten pertama di Indonesia yang meraih nilai A dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP).
Meski diwarnai sejumlah prestasi, namun karir Azwar Anas tak luput dari beberapa skandal yang sempat mengguncangkan nama baik yang lama terbangun.
Pada Pemilu 2018, saat dirinya sempat disebut sebagai salah satu calon wakil Gubernur Jawa Timur yang akan mendampingi Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, Azwar memilih mundur dan tak mencalonkan diri karena beredarnya foto mesum seorang pria mirip dirinya bersama seorang perempuan. “Saya tidak ingin menjadi beban,” kata Azwar saat itu.
Menurutnya, foto mesum yang mirip dirinya itu adalah kampanye hitam untuk membunuh karakternya. Namun demikian, kasus ini tak ditindaklanjuti lagi, setelah pihak Azwar dan PDIP tak buat laporan ke polisi.