Radar BI | Buah pare adalah salah satu jenis buah labu-labuan yang sering menjadi pelengkap saat menghidangkan siomai. Rasa pare yang pahit membuat banyak orang mungkin tidak menyukainya.
Rasanya yang tajam dan pahit membuat buah pare tidak disukai banyak orang. Tapi apakah kamu tahu kalau di balik rasanya yang ‘unik’, pare memiliki khasiat kesehatan yang tidak terduga.
Buah pare yang masih berkerabat dekat dengan mentimun dan zucchini ini kerap menjadi bahan pokok untuk masakan di berbagai negara di Asia. Buah pare juga kaya nutrisi seperti vitamin A, C, dan antioksidan.
Berikut khasiat pare untuk kesehatan:
1. Mengatasi Diabetes
Buah pare ternyata kerap dimanfaatkan oleh orang zaman dulu untuk mengatasi kondisi yang berkaitan dengan diabetes. Menurut studi, hal tersebut karena buah pare memiliki khasiat menurunkan kadar gula dalam darah.
Lebih lanjut, studi tersebut mengungkapkan mengonsumsi 2.000 mg buah pare setiap hari dapat menurunkan kadar gula darah dan hemoglobin A1c.
Studi lain menunjukkan buah pare dapat merangsang pelepasan hormon insulin yang berperan dalam mengatur kadar gula dalam darah.
2. Berpotensi Mencegah Kanker
Sementara itu, studi lain mengungkapkan buah pare berpotensi untuk melawan kanker. Studi tersebut menemukan ekstrak buah pare efektif dalam membunuh sel kanker pada perut, usus, paru-paru, dan nasofaring.
Studi tersebut juga mendapati ekstrak pare dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker payudara, serta mempercepat kematian sel kanker.
3. Menurunkan Kolesterol
Pare juga mampu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Hal ini sudah berkali-kali dibuktikan lewat sejumlah studi yang dilakukan terhadap hewan.
Sedangkan pada percobaan yang dilakukan terhadap manusia, peneliti menemukan ekstrak pare dapat menurunkan tingkat LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.
4. Kaya Akan Nutrisi Penting
Selain vitamin A, C, dan antioksidan, pare juga kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
5. Membantu mengobati HIV dan herpes
Sebuah penelitian yang diterbitkan Biomedical and Pharmacology Journal menunjukkan bahwa komposisi fitokimia pare, yakni MAP30 yang berupa senyawa antivirus dapat menghambat aktivitas HIV atau human immunodeficiency virus.
HIV secara spesifik menyerang sel CD4 yang berperan dalam perlawanan infeksi.
Protein MAP30 pada pare dapat menghambat infeksi HIV baru, caranya dengan merangsang sistem kekebalan dan menghasilkan lebih banyak sel CD4.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa protein MAP30 pada pare dapat membantu mengobati pasien herpes simpleks virus-1 (HSV-1) dengan menghambat reproduksi virus dan mengurangi kemampuannya untuk membentuk plak.
Tips sehat konsumsi pare
Pare biasanya anda konsumsi sebagai tambahan pada beberapa menu makanan, seperti siomai atau gado-gado.
Sebagai obat herbal untuk penderita diabetes, Anda dapat minum jus pare dengan takaran sekitar 50 – 100 ml tiap hari.
Mengonsumsi pare secara berlebihan bisa menimbulkan beberapa reaksi efek samping, seperti infeksi saluran pencernaan, seperti kram, diare, dan perdarahan, serta hepatotoksisitas alias komplikasi organ hati karena efek samping obat.
Anda tidak disarankan untuk makan pare saat hamil, karena mungkin dapat memicu kontraksi dan menyebabkan perdarahan. Ibu menyusui juga sebaiknya tidak mengonsumsi pare.
Hindari mengonsumsi bagian biji pare, terutama biji yang berwarna merah. Biji buah pare juga memiliki sifat racun bagi anak-anak.
Apabila anda merasakan efek samping tersebut, segera hentikan konsumsi pare. Konsultasikan dengan dokter anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.