Minyak Mentah Turun, Erick Thohir: Harga Pertamax Berpeluang Turun

173
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax berpeluang turun
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax berpeluang turun.
Jakarta, Radar BI | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax berpeluang turun karena harganya ditentukan dengan mekanisme harga minyak mentah dunia.

Erick Thohir mengatakan jika harga minyak dunia turun, maka Pertamax pun akan mengikuti mekanisme tersebut dengan menurunkan harga jual kepada masyarakat.

“Banyak juga yang bicara, nanti kalau harga minyak dunia turun seperti apa. Ya, pasti kita turun. Cuma, yang mesti diingat apa yang dilakukan pemerintah hari ini itu mengurangi subsidi,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya, pada hari Rabu (8/9/2022).

BBM seperti Pertalite, Solar, dan Pertamax masih menerima subsidi. Erick menilai jika minyak mentah dunia saat ini US$.95 per barel turun menjadi US$.75 per barel, maka akan diikuti dengan harga jual Pertamax kepada masyarakat. Tapi apakah Solar dan Pertalite itu nanti harga pasar, tidak bisa karena itu subsidi, katanya.

BACA JUGA  Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kunjungi Posyandu Melati 3 Untuk Pantau Pencegahan Stunting di Padang

Selian itu, Menteri BUMN mengklaim penyesuaian harga Pertamax dari Rp.12.500 per liter menjadi Rp.14.500 per liter merupakan upaya pemerintah dalam mengalihkan subsidi agar lebih tepat sasaran. Ia mengatakan selama ini Pertamina tetap memberikan subsidi untuk Pertamax meski tergolong sebagai BBM nonsubsidi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Direksi Pertamina meninjau Pertamina integrated enterprise data and command center (Piedcc) untuk melihat kesiapan dan kesiagaan Pertamina dalam menyalurkan energi hingga pelosok tanah air,. pada hari Rabu (7/09/2022). (Poto: Dok. Pertamina).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Direksi Pertamina meninjau Pertamina integrated enterprise data and command center (Piedcc) untuk melihat kesiapan dan kesiagaan Pertamina dalam menyalurkan energi hingga pelosok tanah air,. pada hari Rabu (7/09/2022). (Poto: Dok. Pertamina).

Harga Pertamax sejatinya masih berada di bawah harga keekonomian maupun harga yang ditawarkan kompetitor. Pemerintah lakukan hari ini bukan kenaikan harga, tapi pengurangan subsidi, ujarnya.

BACA JUGA  Teroris Menyerang Mabes Polri "Drop Out" Saat Kuliah Semester 5

Menteri BUMN menilai perbandingan harga BBM antarnegara tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi saja. Dia mengatakan status sebagai negara produsen BBM tentu akan berbeda dengan negara yang hanya mengimpor BBM dalam penentuan harga jual kepada masyarakat

Sejak sembilan tahun lalu Indonesia sudah bukan anggota negara pengekspor minyak atau OPEC. Erick menilai pengurangan subsidi BBM akan diimbangi oleh perusahaan dengan menyesuaikan besaran gaji untuk para pekerja. Dia menilai penyesuaian gaji merupakan hal yang lumrah tatkala terjadi pengalihan subsidi BBM.

BACA JUGA  Era Pj. Bupati Dani Ramdan Pelayanan Internet Seminggu Mati

Untuk BUMN, Erick Thohir meminta ada sejumlah program untuk menyeimbangkan perekonomian. Salah satunya lewat Makmur sebagai sebuah program dan ekosistem pertanian yang terintegrasi, dari hulu hingga ke hilir.

Tak hanya itu, lanjut Erick Thohir, BUMN melalui holding perkebunan nusantara juga telah memiliki kerja sama sektor kopi dengan perusahaan Belanda.

“Kemarin tanda tangan untuk kopi, dari 7 ribu hektare sudah mulai ada pembelinya dari luar negeri. Itu 100 persen swasta dari Belanda. Total transaksinya lumayan meski belum besar, tapi sudah mencapai US$.5,6 juta,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini