Sulut, Radar BI | Kasus penganiayaan menyebabkan korban tewas terjadi di Desa Tateli Weru Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Senin (19/9/2022) sekitar pukul 09.00 Wita. Polisi langsung mengamankan seorang terduga pelaku pembunuhan.
Korban tewas bernama Ronny Pontoh (berusia 61 tahun) ditikam oleh cucunya sendiri inisial (SS). Penikaman tersebut menggunakan barang tajam jenis pisau dapur yang terbuat dari besi stainless, sehingga mengakibatkan korban tewas mengalami luka robek di dada kiri, pipi kiri, dan tangan kiri hingga meninggal dunia.
Ronny Pontoh tewas Terduga pelaku merupakan seorang pria berinisial SS (berusia 18 tahun). SS diamankan di rumah korban oleh Bhabinkamtibmas, beberapa saat setelah kejadian pembunuhan,” terang Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, Senin (19/9/2022) malam.
Kabid Humas Polda Sulut mengatakan, sejak balita pelaku pembunuhan tersebut sudah tinggal bersama dan diasuh oleh korban dan isterinya. Kejadian yang menimpa korban bernama Ronni Pontoh (berusia 64 tahun) ini, diduga berawal dari hal sepele.
Awalnya isteri korban sedang membuai cucunya yang akan tidur. Kemudian korban berinisiatif memutar musik dengan maksud agar cucunya bisa tertidur dengan pulas, namun hal tersebut tidak diterima terduga pelaku pembunuhan bahkan memarahi korban.
Saat korban menawarkan makanan, terduga pelaku yang masih emosi lantas mengambil pisau dapur dari belakang badannya dan menikam korban di dada sebelah kiri, lanjutnya.
Selain itu, Kombes Pol Jules Abraham Abast menyampaikan bahwa korban yang sudah tak berdaya akhirnya dibawa oleh warga sekitar ke Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang. Mengetahui telah terjadi peristiwa penikaman, warga kemudian membawa korban ke RS Malalayang, namun 2 jam kemudian korban akhirnya meninggal dunia di lobi IGD rumah sakit.
Sedangkan terduga pelaku bersama barang bukti langsung diamankan Bhabinkamtibmas ke Mako Polresta Manado untuk diperiksa lebih lanjut, kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Berdasarkan keterangan warga, sejak kecil terduga pelaku diduga mengalami gangguan kesehatan.
“Informasi dari sejumlah warga, bahwa sejak kecil terduga pelaku diduga mengalami gangguan kesehatan mental, dan sering mengalami kejang dan mengeluarkan busa dari mulut,” pungkas Kombes Pol Jules Abraham Abast.