Sumut, Radar BI | Mantan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) 2 periode Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi,.M.Sc maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 nanti.
Namun, pada pemilu tahun 2024 nanti, Irwan Prayitno tidak maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumbar. Melainkan dari Dapil Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Irwan Prayitno Maju caleg menyita perhatian banyak pihak terutama kalangan politik.
Irwan Prayitno maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) lewat daerah pemilihan (Dapil) III Sumatera Utara.
Rektor Universitas Adzkia Padang, Irwan Prayitno mengatakan, langkah maju di Dapil III Sumatera Utara merupakan keputusan partai.
Diketahui Dapil Sumut III mencakup tujuh kabupaten dan tiga kota. Yakni, Asahan, Simalungun, Pakpak Bharat, Dairi, Karo, Langkat, Batu Bara, Kota Tanjung Balai, Kota Pematang Siantar dan Kota Binjai.
“Saya maju ini merupakan keputusan partai,” katanya Pria yang akrab disapa IP itu.
Dia melanjutkan, sebenarnya setelah menjabat Gubernur Sumatera Barat, dirinya sudah tidak mau lagi ikut dalam pertarungan politik. Karena Irwan Prayitno ingin fokus untuk mengabdi kepada partai.
“Saya sudah sampaikan untuk tidak lagi terlibat di pertarungan politik kepada Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sehingga saya diberi posisi ketika itu sebagai Ketus Dewan Pakar DPTP PKS,” katanya.
Namun, DPTP PKS memutuskan punya kebijakan lain untuk Pemilu 2024 yaitu memanggil Irwan dan mantan kepala daerah lainnya untuk ikut.
Jadi ada keputusan partai untuk memanggil mantan-mantan kepala daerah agar maju di calon legislatif (Caleg). Hal ini untuk membantu daerah lain untuk dapat mendulang suara,” katanya.
Lalu, Mantan Gubernur Sumbar dua periode itu menjelaskan DPTP PKS menetapkan dirinya untuk maju di Pileg Dapil III Sumatera Utara. Walaupun, banyak DPW lain yang ngotot untuk Irwan maju di daerahnya.
“Kalimantan Tengah dan Kepulauan Riau sangat ngotot agar saya maju di sana. Tetapi, DPTP berkata lain,” ucapnya.
Menurutnya, mantan gubernur maju di pertarungan Pileg daerah lain sudah menjadi hal yang biasa. “Banyak kok mantan kepala daerah yang maju di Pileg dapil lain,” katanya.
“Sudah banyak contohnya kok. Jadi sudah hal yang lumrah,” ujarnya.
Selain itu, sosok mantan kepala daerah juga akan sangat memudahkan partai untuk mengkampanyekan. Sebab, mereka sudah punya nama dan dikenal masyarakat.
“Ya, akan mudah mengkampanyekan, masyarakat sudah banyak yang kenal. Sehingga, Partai akan menjadi lebih gampang,” katanya.