Minggu, November 17, 2024
No menu items!

Ayah dan Anak Ditemukan Tewas Membusuk di Koja

Must Read
Jakarta, Radar BI | Polisi masih menyelidiki kasus kematian pengusaha travel umrah bernama Hamka Rudi (berusia 50 tahun) dan anak balita Abid Qushayyi (berusia 2 tahun) yang ditemukan tewas membusuk dalam rumah di Koja, Jakarta Utara.

Istri, NF (berusia 40 tahun) yang menjadi saksi kunci diharapkan membuka tabir kematian suami dan anaknya balita ditemukan tewas membusuk dalam rumah.

“Kami hanya mengharapkan informasi yang benar-benar valid diberikan langsung oleh ibu NF,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, dilansir Antara, pada hari Selasa (7/11/2023).

BACA JUGA  Zakiah Aini Bisa Lolos Membawa Senjata ke Mabes Polri, Ini Penjelasan Polisi

Polisi saat ini belum bisa menyimpulkan apa penyebab kematian Hamka dan balitanya. Rekaman CCTV yang mengarah ke rumah di Jalan Balai Rakyat V Nomor 12 RT 06/RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, tempat penemuan jasad ayah dan anak balita, masih diselidiki polisi.

Rekaman CCTV yang mengarah ke rumah di Jalan Balai Rakyat V Nomor 12 RT 06/RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, tempat penemuan jasad ayah dan anak balita, masih diselidiki polisi.
Rekaman CCTV yang mengarah ke rumah di Jalan Balai Rakyat V Nomor 12 RT 06/RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, tempat penemuan jasad ayah dan anak balita, masih diselidiki polisi.

Berdasarkan penyelidikan rekaman CCTV di dekat rumah korban, polisi memastikan tidak ada orang lain yang memasuki rumah korban sebelum dua jasad itu ditemukan.

“Dari CCTV, hanya kami pastikan CCTV dua angle,” ujar Gidion.

BACA JUGA  Wakapolda Aceh: Seluruh Awak Angkutan Umum Wajib Laksanakan Vaksin

Berdasarkan rekaman CCTV yang mengarah ke rumah korban, pihaknya yakin tidak ada indikasi orang lain di rumah selain istrinya NF dan anaknya yang selamat berinisial ADA berumur empat tahun.

Gidion memastikan pihaknya terus mendalami keterangan dari saksi NF yang tengah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Raden Sukanto sesuai prosedur standar operasional (SOP) yang berlaku di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dalam pemeriksaan pasien yang diduga mengalami trauma, dia menambahkan, seorang ahli dalam bidang kejiwaan (psikiatri) dapat mendampingi saat penyelidik memintai keterangan NF.

BACA JUGA  Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Pos Penyekatan Merak-Bakauheni

Polisi memerlukan ahli kejiwaan untuk memahami secara rinci keterangan dari NF serta situasi emosional yang sebenarnya.

Misteri selanjutnya terkait perbedaan usia kematian antara HR dan anaknya, AQ, berbeda. HR lebih dulu tewas, lalu disusul tewasnya AQ tujuh hari kemudian.

Gidion mengatakan pihaknya tak bisa menggali lebih lanjut kepada NF terkait berbagai aspek umum dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA  Ditresnarkoba Polda Sumsel Berhasil Ungkap 35 Kasus dan Ringkus 42 Tersangka

“Tetapi ketika menggali lebih dalam, ke pusat masalah tersebut, masih terdapat kejadian yang memicu rasa trauma,” kata Gidion.

Iklan

Latest News

LSM Penjara Indonesia PAC Maleber Galakkan Gotong Royong Demi Kebersihan dan Solidaritas Lingkungan di Desa Padamulya

Radar Berita Indonesia | Kegiatan gotong royong yang dilaksanakan oleh LSM Penjara Indonesia PAC Maleber, di bawah kepemimpinan Ketua...

Artikel Lain Yang Anda Suka