Radar Berita Indonesia – Banjir bandang dan tanah longsor melanda enam kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut), yakni Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, Mandailing Natal, dan Nias.
Rentetan bencana alam yang terjadi sejak beberapa hari terakhir ini menimbulkan dampak besar bagi masyarakat.
Kabid Humas Polda Sumut menyampaikan bahwa sedikitnya 10 warga meninggal dunia akibat banjir bandang, sementara 3 orang mengalami luka-luka dan 6 lainnya masih dalam pencarian.
“Bencana ini telah menyebabkan 10 warga meninggal dunia, 3 luka-luka, dan 6 lainnya masih dalam pencarian,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).
Menurut data yang dihimpun Polda Sumut, terdapat 20 kejadian bencana alam yang tersebar di enam wilayah tersebut.
“Tercatat 20 kejadian bencana, terdiri dari 12 tanah longsor, 7 banjir, dan 1 pohon tumbang,” jelasnya.
Dampak kerusakan juga cukup masif. Ratusan rumah warga rusak dan ribuan penduduk terdampak.
“Sebanyak 2.393 KK terdampak dan 445 warga terpaksa mengungsi. Sejumlah akses jalan utama masih tertutup material longsor dan genangan banjir,” ungkapnya.
Untuk mempercepat penanganan darurat, Polda Sumut mengerahkan personel ke titik-titik rawan, termasuk Jalur Lintas Padang Sidempuan-Tarutung, Desa Parsalakan di Tapanuli Tengah, kawasan Batujomba Batangtoru, serta jalur menuju Sibolga yang mengalami hambatan berat akibat kondisi jalan.
Bantuan tambahan juga disiagakan dengan menurunkan 1 Satuan Setingkat Pleton (SST) Samapta, 2 tim Dokkes, dan 1 tim Bid TI, serta penambahan kekuatan personel pada keesokan hari.
“Kami memastikan seluruh kekuatan dikerahkan untuk membantu warga. Evakuasi, pencarian korban, hingga pembukaan akses jalan dilakukan tanpa henti. Kami imbau masyarakat tetap waspada dan segera menghubungi petugas jika membutuhkan bantuan,” tegasnya.
Polda Sumut menegaskan bahwa seluruh langkah yang dilakukan merupakan bentuk komitmen untuk melindungi masyarakat sekaligus memastikan penanganan bencana berlangsung maksimal, cepat, dan efektif.
https://shorturl.fm/h98HR