Jateng, Radar BI | Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dr. Nurul Ghufron, S.H., M.H mengatakan pihaknya telah menangkap sebanyak 23 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang menjaring Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo.
Bupati Pemalang ditangkap setelah terjaring operasi tangkap tangan KPK pada hari Kamis (11/8/2022).
“Kita telah mengamankan 23 orang dari Pemalang,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kepada awak media pada hari Jumat (12/8/2022).
Selain itu, Nurul Ghufron mengatakan penangkapan itu berkaitan dugaan tindak pidana korupsi suap dan pungutan tidak sah dalam pengadaan barang dan jasa serta jabatan.
Operasi tangkap tangan tersebut dilakukan di dua wilayah. Kita melakukan giat tangkap tangan terhadap pejabat negara di beberapa tempat di Jakarta dan Pemalang, tuturnya.
Ia pun meminta waktu untuk penyidik bekerja. Maka itu, setelah proses tersebut selesai akan disampaikan kepada publik.
“Mohon bersabar tim lidik kpk sedang memeriksa pada saat nya nanti akan kami jelaskan secara lebih detil,” imbuhnya.
Selain Bupati Pemalang, sejumlah kepala dinas dan pihak swasta turut ditangkap dalam giat tersebut. Saat ini, mereka telah berada di Gedung Merah Putih KPK untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan saat ini penyelidik KPK sedang memeriksa 23 orang tersebut. Nantinya, hasil pemeriksaan dilaporkan ke publik melalui konferensi pers.
Terpisah, Ketua KPK Drs. Firli Bahuri, M.Si juga membenarkan kabar OTT tersebut. Bahwa Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo (MAW) dan beberapa orang lainnya ditangkap karena dugaan suap.
Namun, Firli belum menjelaskan lebih rinci tujuan suap tersebut. MAW dan beberapa orang yang diduga telah melakukan tindak pidana korupsi berupa suap, ujarnya.
Adapun OTT tersebut diketahui dilakukan pada Kamis (11/8/2022) sore hingga malam.
Dikutip dari Wikipedia, Mukti Agung Wibowo, S.T., M.Si. (lahir 2 Oktober 1976) adalah Bupati Pemalang periode 2021-2025 yang terpilih berdasarkan Pemilihan umum Bupati Pemalang 2020 bersama dengan Mansur Hidayat dan diusung oleh PPP dan Gerindra.
Ia dikenal sebagai salah satu anak dari pemilik PO. Dewi Sri (salah satu PO. Bus terkenal di Pantura Jawa Tengah).