Jakarta, Radar BI | Survei Indo Riset menyebut elektabilitas bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan naik di Pulau Jawa imbas deklarasi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres di pemilu 2024.
“Suara Anies mengalami kenaikan di Pulau Jawa, terutama Jawa Barat, Jawa Tengah-DIY dan Jawa Timur. Kenaikan signifikan terjadi di Jawa Timur,” kata peneliti Indo Riset, Roki Arbi di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, pada Senin (25/9/2023).
Dalam dua bulan terakhir yakni Agustus dan September, elektabilitas Anies di Jawa Timur naik dari 12,8 persen menjadi 22,2 persen.
Kenaikan juga terjadi di Jawa Barat dari 24,7 persen menjadi 31,6 persen. Kemudian, di Jawa Tengah elektabilitas Anies naik dari 8,3 persen menjadi 14,4 persen.
“Kenaikan elektabilitas Anies Baswedan disumbangkan oleh beberapa faktor seperti efek dari deklarasi pasangan cawapres Muhaimin Iskandar dan bergabungnya PKB ke koalisi,” ujarnya.
Selain itu, kata Roki, kenaikan elektabilitas Anies juga terjadi karena membesarnya dukungan pemilih partai-partai koalisi ke Anies baik Nasdem, PKS, dan PKB.
Indo Riset juga memetakan elektabilitas tiga capres secara umum. Dari survei tercatat Prabowo Subianto ada di posisi teratas meski terlihat tren penurunan.
Elektabilitas Prabowo per September sebesar 34,8 persen atau turun dari Agustus lalu sebesar 38,3 persen. Ganjar di posisi kedua dengan elektabilitas 34,4 persen atau relatif stagnan dari elektabilitas Agustus sebesar 34,3 persen.
Anies di posisi ketiga namun mengalami kenaikan dari 22 persen pada Agustus menjadi 25,2 persen pada September.
Indo Riset melibatkan 1.200 orang responden dalam survei yang digelar 11-18 September 2023. Indo Riset menyampaikan survei ini memiliki margin of error survei +/-2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei opini publik oleh Politika Research and Consulting (PRC) menunjukkan elektabilitas Anies meningkat signifikan di September menjadi 18,3 persen dibandingkan posisi per April 2023 sebesar 14 persen.
Sementara, elektabilitas Prabowo Subianto merosot drastis dari 40,5 persen per April 2023 menjadi 32,3 persen (September 2023). Penurunan yang sama terjadi pada Ganjar Pranowo, dari 40,8 persen (April 2023) menjadi 40,4 persen (September 2023).
Sumber: CNN Indonesia.