Kenaikan Harga Beras, Fahira Idris: Kepala Daerah Diminta Gandeng Bulog Gelar Operasi Pasar

213
Anggota DPD RI Hj. Fahira Idris, S.E., M.H menyampaikan, hingga waktu Februari 2023, harga beras di berbagai daerah di Indonesia masih mengalami kenaikan.
Anggota DPD RI Hj. Fahira Idris, S.E., M.H menyampaikan, hingga waktu Februari 2023, harga beras di berbagai daerah di Indonesia masih mengalami kenaikan.
Jakarta, Radar BI | Anggota DPD RI Hj. Fahira Idris, S.E., M.H menyampaikan, hingga waktu Februari 2023, harga beras di berbagai daerah di Indonesia masih mengalami kenaikan.

Harus ada solusi agar harga beras tidak merangkak naik, mengingat saat ini tingkat pendapatan masyarakat yang tetap, tetapi jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk konsumsi menjadi lebih besar dibanding biasanya, berpotensi memicu inflasi, tuturnya.

Fahira Idris mengatakan salah satu solusinya, kepala daerah menggandeng Bulog di wilayahnya masing-masing untuk menggelar operasi pasar.

BACA JUGA  Jokowi Instruksikan Penguatan Pertahanan dan Keamanan di Daerah Titik Terluar NKRI
BACA JUGA  Polda Bali Dirikan Dapur Umum Untuk Korban Banjir

Harga beras harus segera kembali stabil, karena jika terus naik bisa memicu inflasi. Oleh karena itu, kepala daerah tentunya menggandeng Bulog untuk rutin menggelar operasi pasar di berbagai titik atau lokasi hingga harganya stabil.

Artinya, Pemerintah harus juga memastikan ketersediaan pasokan beras ke berbagai daerah, sehingga risiko kenaikan harga dapat dikendalikan, ujar Anggota DPD RI di Komplek Parlemen, Senayan, pada hari Jakarta (16/2/2023).

Selain itu, Fahira Idris juga mengungkapkan, sebagai komoditas pangan yang dikonsumsi tiap hari, kenaikan harga beras berdampak luas ke berbagai sektor.

Ini karena, di negeri seperti Indonesia, beras merupakan salah satu instrumen penting bagi pemenuhan kesejahteraan masyarakat dan sebagai sebagai instrumen penting pengendalian inflasi.

BACA JUGA  Masyarakat Jangan Sampai Terjebak Money Game, Kenali Ciri-cirinya
BACA JUGA  KPK Sita Mobil Mewah Lukas Enembe

Selain pasti berdampak terhadap stabilitas keuangan keluarga, kenaikan harga beras juga berpengaruh besar terhadap pedagang atau pelaku UMKM yang menjadikan beras sebagai bahan baku utama produknya, ujarnya.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan biaya produksi pedagang atau pelaku UMKM pasti meningkat dibanding biasanya dan terpaksa harus menaikkan harga dagangannya, atau jika tidak menaikkan harga, maka porsinya dikurangi.

Kenaikan harga beras bukan hanya berdampak terhadap daya beli rumah tangga, tetapi juga memukul usaha para pedagang atau pelaku UMKM terutama kuliner.

Karena beras kebutuhan pokok utama atau dapat dikatakan wajib maka harganya harus stabil, terlebih menjelang bulan Ramadan seperti sekarang ini.

BACA JUGA  Tak Terima PHK Sepihak? Waluyo Minta Pendampingan Firma Hukum PAMA & Co
BACA JUGA  Mudik Lebaran 2021 Dilarang, Polda Jatim Optimalkan Tujuh Rayon Penyekatan

Jika harga beras mengalami kenaikan maka, kesejahteraan masyarakat pasti terganggu.

Oleh karena itu, selain melalui operasi pasar, Pemerintah juga harus mengoptimalkan cadangan beras Bulog, pungkas Senator Jakarta ini, pungkasnya.

Sumber: Humas DPD RI.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini