Padang, Radar BI | Korban kebakaran sebenarnya tidak ada bedanya dengan korban bencana lainnya. Tapi korban kebakaran tak banyak menjadi perhatian kalangan elit, mungkin kurang populer secara politis.
Setiap korban bencana selalu meninggalkan duka. Duka mendalam kehilangan dan kerugian, baik jiwa maupun materi. Begitu juga korban kebakaran. Sama-sama menyebabkan kemiskinan, sama – sama memupus impian korbannya.
Untuk menanggulangi bencana ini pemerintah memiliki institusi khusus. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di pusat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Semua bencana ditanggulangi oleh lembaga itu. Bencana alam saja ada sembilan, seperti gempa bumi, letusan gunung api, tsunami, tanah longsor, banjir dan lainnya. Ditambah bencana non alam.
Tapi tidak ada bencana kebakaran rumah warga, kecuali kebakaran hutan dan lahan. Jika mau jujur, dampak korban kebakaran ini sebenarnya sangat parah. Jika sudah menimpa banyak warga. Setiap kebakaran bisa menjadikan satu keluarga langsung miskin.
Harta yang dikumpulkan bertahun-tahun hangus dalam sekejap. Tak ada yang tahan oleh api. Mulai dari uang, emas dan barang berharga lainnya, tetap saja hangus oleh api. Pupus.
Bukan mustahil lagi setiap kebakaran menyebabkan kemiskinan. Andailah keluarga korban kebakaran masih memiliki sumber penghasilan tetap, mungkin mereka bisa bangkit kembali.
Akan parah jika harta yang mereka punya baru sebatas yang habis terbakar. Sudah pasti mereka langsung miskin. Itu baru harta, kalau korban jiwa? barang tentu tidak ada gantinya. Kebakaran yang berkali-kali juga akan menambah angka kemiskinan. Contohnya di Kota Padang.
Data Dinas Pemadam kebakaran Kota Padang, sebanyak 119 kejadian kebakaran sepanjang Januari hingga Agustus 2021. Dengan total kerugian materil ditaksir mencapai Rp 12 miliar. Itu baru dari Januari hingga Agustus 2021, Agustus sampai Desember jelas masih ada kejadian.
Angka itu tidak banyak berubah, buktinya
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, kembali mencatat 114 kali kejadian kebakaran sejak Januari hingga akhir Mei 2022. Penyebab kebakaran sebagian besar dari kelalaian. Seperti meninggalkan rumah dalam kondisi kompor gas yang masih terpasang regulator gasnya.
Setelah itu ada kasus warga yang abai terhadap jaringan instalasi listrik di rumahnya yang termakan usia sehingga melunak dan rentan terbakar. Jika kita asumsikan, satu kebakaran menyebabkan satu kepala keluarga miskin, maka lebih dari 100 kepala keluarga (KK) jatuh miskin setiap tahun akibat kebakaran.
Data BPS 2021 mencatat, warga miskin di Kota Padang mencapai 48.440 jiwa, atau 6,6 persen dari jumlah penduduk Kota. Dari jumlah itu satu persennya adalah sekitar 480 jiwa. Jika angka kebakaran satu tahun lebih dari 200 pertahun, maka sekali dua tahun bertambah 1 persen penduduk Kota Padang jatuh miskin.
Beruntung, di Kota Padang ini masih ada yang perhatian dengan korban kebakaran ini. Adalah Ketua Dewan Pengurus Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (DPD LPM) Kota Padang, Irwan Basir Datuk Rajo Alam, SH, MM
Dia pensiunan Dinas Sosial Sumbar. Kini baru saja diamanahi Ketua Dewan Koperasi Daerah (Dekopinda) Kota Padang. Baru dia yang selalu hadir ketika kebakaran menimpa warga. Tanpa menafikan bantuan orang lain. Terutama petugas pemadam kebakaran, mereka jelas bekerja dan itu adalah tugas pokok mereka.
Tapi Irwan Basir, dia selalu mengulurkan tangannya sendiri. Uang pribadinya. Walaupun nilai bantuannya tidak bisa mengganti kerugian korban. Setidaknya dia sudah mau datang memberikan dukungan moral. Tidak pilih-pilih korban kebaran. Daerahnya juga tidak ditentukan. Ada korban kebakaran, dia datang.
Sikapnya ini bolehlah kita puji. Patut. Karena siapapun yang dilanda bencana pasti membutuhkan dukungan moral. Butuh tangan yang mau merangkul, untuk meringankan beban mental yang dialami korban. Irwan Basyir mengambil posisi ini.
Bukan sekali dua kali, tapi dalam beberapa tahun belakang, Irwan Basir sudah melakukannya. Memang tidak setiap terjadi kebakaran dia membantu. Wajar, karena bantuan yang diberikan adalah dari kantong pribadi sendiri.
Sikap yang sudah dijalani oleh Irwan Basir Dt Rajo Alam hendaknya kita dukung. Semoga terus bisa berbuat bagi korban kebakaran. Semoga datuk dari Suku Jambak di Kenagarian Pauh IX, Kecamatan Kuranji ini sehat-sehat selalu, teruslah berbuat baik.