Komjen Boy Rafli Amar: Ratusan Eks Napiter Kembali Jadi Residivis Terorisme

188
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar. (Foto: Detikcom/Rakean R Natawigena).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar. (Foto: Detikcom/Rakean R Natawigena).
Jakarta, Radar BI | Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan dari ribuan eks narapidana terorisme (napiter) yang mengikuti kegiatan deradikalisasi di luar lembaga pemasyarakatan (lapas), ratusan di antaranya kembali menjadi residivis kasus terorisme.

“Di luar lapas, BNPT Komjen. Pol. Boy Rafli telah melaksanakan kegiatan deradikalisasi terhadap 1.192 orang atau kelompok orang eks napiter. Dari total eks napiter yang terindikasi sejumlah 1.036, sebanyak 116 (eks napiter) kembali menjadi residivis kasus terorisme, dari data tersebut 19 orang masih berada di dalam Lapas,” ujar BNPT di Jakarta, pada hari Senin (13/2/2023).

BACA JUGA  Hendri Septa Targetkan 2023 Angka Stunting Dapat Turun di Kota Padang

Sementara untuk kegiatan deradikalisiasi di dalam lapas, Komjen Pol Boy Rafli menyebut BNPT telah melakukan 355 kegiatan deradikalisasi terhadap 475 napiter yang tersebar di 62 lapas dan satu Lapas khusus teroris kelas IIB Sentul, Jawa Barat.

Komjen Pol Boy Rafli menyebut beberapa eks napiter yang kembali menjadi residivis terorisme itu di antaranya adalah Agus Sujatno, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, pada 7 Desember 2022.

“Kami tentu tidak ingin aksi bom bunuh diri ini terjadi kembali. Oleh karena itu BNPT berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan terhadap eks narapidana terorisme yang khususnya berstatus masih merah,” ujar Komjen Pol Boy Rafli.

BACA JUGA  Unit Reskrim Polsek Todanan Blora, Tangkap Seorang Pria Diduga Pelaku Tindak Pidana Penipuan

Ia pun mengatakan di antara para eks napiter yang keluar dari lapas tidak semuanya telah berikrar setia kepada NKRI dan menginsyafi perbuatannya, sehingga hal itu disebutnya menjadi tantangan bagi BNPT ke depan.

Setidak-tidaknya dalam data kami sekitar 80 persen adalah bagian dari mereka-mereka yang masih bersikukuh dengan pendiriannya, dengan ideologi-nya.

Jadi karena memang kita menghadapi kelompok kita menghadapi kelompok yang memang di antara mereka masih ada yang yakin dengan apa yang diyakini adalah sebagai sebuah kebenaran. Inilah tantangan kita di masa yang akan datang, ujar Komjen Pol Boy Rafli.

BACA JUGA  Polda Metro Jaya Berhasil Gagalkan Penyelundupan 1,370 Ton Ganja Jaringan Aceh - Medan - Jakarta

Menurut Komjen Pol Boy Rafli, hal itu karena para eks napiter tersebut mengalami kekeliruan dalam berpikir atau distorsi kebenaran sehingga pemberian hukuman tahanan dan program deradikalisasi menjadi sulit untuk memberikan efek jera.

“Jadi fakta-fakta itulah yang mendorong pada akhirnya ketika ada ajakan-ajakan dari pihak-pihak lain yang sebenarnya dia pernah terkait, dia ulangi lagi. Jadi memang kita mengevaluasi masalah ini dan kemudian pentingnya kolaborasi dalam pengawasan yang kita tingkatkan,” ujar Komjen Pol Boy Rafli. (ndt/af/hn/um)

Sumber: Divisi Humas Polri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini