Radar BI, Banyuwangi | Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika (LRPPN) Bhayangkara Indonesia wilayah Banyuwangi institusi penerima wajib lapor (IPWL) berlokasi di Jalan Kepiting No.89 Kelurahan Tukang Kayu, Kecamatan Kota, Kabupaten Banyuwangi, Kamis (2/12/2021).
Ketua PGRI Jawa Timur Drs. H. Teguh Sumarno, MM dan Wakil Ketua YPLP PGRI Jatim H. Sumarto bersama rombongan kunjungi Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika (LRPPN) Bhayangkara Indonesia. Kedatangan tersebut dalam rangka silaturahmi dan guna meningkatkan komonikasi, koordinasi,dan kolaborasi (3 KO).
Teguh Sumarno menyatakan beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangakan dunia.
Pemuda saat ini menjadi bahan perbincangan di semua kalangan masyarakat, yang mana berkaitan dengan perannya sebagai generasi penerus bangsa. Pemuda juga digambarkan sebagai seseorang yang memiliki semangat tinggi, bertenaga dan berintelektual.
Peran pemuda untuk perjuangan kemerdekaan tidak hanya berhenti sampai diikrarkannya sumpah pemuda Di era reformasi dan globalisasi saat ini tantangan yang dihadapi jauh lebih besar.
Penjajahan tidak lagi secara fisik, tetapi lebih secara mental dan spiritual. Pelemahan ideologi dalam berbagai hal, politik, ekonomi, soisial budaya, dan pertahanan keamanan.
Ditambahkan, ia mengatakan siapa lagi kalau bukan kita. Ayo tingkatkan dalam pencegahan peredaran narkoba serta segeralah kita laporkan ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) atau kepolisian setempat. Dan tempat rehabilitasi narkoba yang ada di daerah masing-masing wilayah untuk dilakukan pemulihan pisik dan psikisnya, ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua YPLP PGRI Jatim H. Sumarto menyampaikan motivasinya kepada para residensial bahwa kesuksesan itu berawal dari kegagalan. Jadi maksudnya dengan kegagalan yang dialami oleh sebagian besar residensial salah satu bentuk kesuksesan yang tertahan atau tertunda, untuk itu perlu ketekunan dan selalu sabar.
Ketua PGRI Jatim H. Teguh Sumarno beserta Wakil Ketua H. Sumarto dan Bendahara YPLP Jatim Zainul A berharap kepada Ketua IPWL LRPPN Bhayangkara Indonesia Banyuwangi yaitu Ikhsan untuk meningkatkan kepeduliannya membantu pemerintah, masyarakat, katanya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan dalam pencegahan dan rehabilitasi secara ibadah dan kerja sosial, guna mencapai tujuan pelayanan kesehatan serta pemulihan para residensial yang ikut rehabilitasi narkoba. Dalam bentuk kesuksesan yang tertata sesuai keinginan residen dan harapan masyarakat serta keluarga tercinta, ujarnya.
Sementara itu, Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika (LRPPN) Bhayangkara Indonesia wilayah Banyuwangi M Ikhsan, MM, S.Pd mengatakan Zaman sekarang di era globalisasi. Indonesia tidak berperang melawan penjajah, namun Indonesia berperang melawan ancaman dari makhluk yang sangat berbahaya bernama “Narkoba”, yang telah terbukti merusak mental dan psikologis generasi bangsa.
Penyalahgunaan narkoba seperti ganja, pil ektasi, sabu – sabu dan sebangsanya merupakan ancaman nyata bagi generasi bangsa yang penggunaannya semakin meningkat tak kenal jenis kelamin dan usia, tuturnya.
Owner LRPPN BI wilayah Banyuwangi menyampaikan, narkoba adalah faktor utama menyebabkan pelajar menjadikan narkoba sebagai pelarian adalah disebabkan oleh masalah keluarga dan ekonomi.
Seperti yang kita tahu bahwa 100% penerus bangsa Indonesia adalah para generasi muda, maju atau tidaknya bangsa kita tergantung kita para generasi muda penerus bangsa.
Dan ada sebuah kutipan dari Soekarno yaitu “ Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. “Beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia”.
Kutipan dari Soekarno tersebut membuktikan betapa pentingnya peran pemuda seperti kita. Apalagi Indonesia akan mengalami. “Bonus Demografi” pada tahun 2030 yakni jumlah penduduk usia produktif lebih tinggi. Ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi kita semua, tuturnya.
Oleh karena itu, Ikhsan mengharap mari kita jadikan “Bonus Demografi” menjadi kesempatan besar untuk menciptakan generasi emas yang 100% hidup, sadar, sehat, produktif dan bahagia tanpa narkoba, pungkasnya.