Mantan Sekretaris FPI Munarman Ungkap 3 Motif Jerat Kasus Dugaan Terorisme

119
Radar BI, Jakarta | Mantan Sekretaris FPI Munarman mengungkap 3 motif yang menjeratnya dalam kasus dugaan tindak pidana terorisme. Tidak lain mencegah usaha barisan Habib Rizieq Shihab dalam mengusut tewasnya 6 Laskar FPI.

Munarman menilai dugaan terorisme tidak tepat dan cacat hukum karena tidak sesuai ketentuan yang berlaku. Kasus tersebut sarat fitnah dan rekayasa.

“Ada tiga motif untuk memenjarakan saya. Pertama, menghalangi advokasi hukum internasional terhadap peristiwa pembunuhan 6 pengawal Habib Rizieq,” ujar Munarman saat membacakan eksepsi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (15/12/2021).

Alasan kedua pihak yang disebut Munarman sebagai komplotan power full hendak memenjarakan dirinya yakni memuluskan jalannya Pemilu 2024 supaya tidak ada kekacauan dan semua tujuan komplotan power full itu tercapai. “Kedua sebagai upaya mencegah saya untuk berpartisipasi dalam proses Pemilu 2024,” katanya.

BACA JUGA  Kaum Milenial Menilai Pendekatan Humanis dan Restorative Justice, Polri Makin Dicintai Masyarakat
BACA JUGA  Polisi Tangkap 2 Pencuri Sepeda Santa Cruz Seharga Rp 260 Juta

Alasan ketiga, komplotan power pull sangat dengki dengan umat Islam di bawah panji Habib Rizieq Shihab. Ketakutan itu lantas membuat komplotan itu memberangus dan membasmi satu persatu pentolan ormas FPI.

“Yang ketiga adanya kebencian yang mendalam secara ideologis terhadap Islam sehingga suara kritis dan aspirasi dari umat Islam dibungkam melalui serangkaian rekayasa yang sedemikian rupa,” ujarnya.

Munarman mengaskan anggapan komplotan power full tersebut sudah salah kaprah. Perbuatan mereka dengan mengandangkan pentolan FPI didasari atas kehausan dan kegilaan terhadap duniawi. “Padahal terbesit dalam pikiran pun tidak ada apalagi rencana menjadi pesaing mereka dalam kontestasi politik.

BACA JUGA  3 Tahun Terakhir, Mahfud MD: 95 Orang Meninggal Dunia Akibat Aksi Kekerasan Kelompk KKB di Papua
BACA JUGA  Kapolda Jambi: Anggota Polri Dituntut Berperilaku Hidup Baik Sehingga Menjadi Contoh Teladan Bagi Masyarakat

Namun, komplotan itu karena sudah sangat mencintai kehidupan dunia, maka secara psikologi sudah menjadi seperti Firaun yang ketakutan kekuasaannya hilang hingga memerintahkan pembunuhan terhadap bayi-bayi Bani Israil dan memfitnah Nabi Musa AS sebagai orang yang memecah belah bangsa,” ungkapnya.

Sumber: Divisi Humas Polri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini