Jakarta, Radar BI | FS bocah SD (berusia 10 tahun) menjadi korban pembunuhan usai dirinya diculik dan dibunuh oleh dua orang remaja yang masing-masing berinisial AD dan MF warga asal Kota Makassar, pada hari Selasa (10/1/2023).
Dimana sebelumnya, FS dilaporkan oleh orang tuanya atas kehilangan anak pada Senin (9/1/2023) malam. Namun belakangan korban ditemukan oleh Polisi dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara itu, Bareskrim Polri memberi atensi atas kasus dua remaja asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang membunuh seorang bocah dan hendak menjual organ tubuhnya.
Lebih lanjut, Kadiv Humas Polri Irjen. Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M., mengatakan bahwa Bareskrim Polri memberi atensi pada kasus-kasus seperti itu, dan memerintahkan jajarannya untuk menuntaskannya.
Kadiv Humas Polri mengatakan bahwa pihaknya dan pihak terkait lainnya tentunya memiliki peran dalam hal ini. Yakni meningkatkan pengawasan lebih kepada kelompok rentan terutama pada anak-anak.
“Bersama stakeholder terkait dan juga meningkatkan peran social awareness untuk aktif menjaga anak-anak, kelompok rentan,” ujar Irjen. Pol. Dedi Prasetyo dalam keterangannya pada hari Jumat (13/1/2023).
Sebelumnya diberitakan, seorang anak berinisial MFS (berusia 11 tahun) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas mengenaskan di kolong jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa (10/1/2023) dini hari.
MFS dibunuh oleh dua remaja yakni AD (berusia 17 tahun) dan MF (berusia 14 tahun). Mirisnya, pelaku AD masih duduk di bangku SMA dan pelaku MF duduk di bangku SMP.
Keduanya mengaku nekat menculik dan membunuh MFS karena terobsesi dengan situs jual beli organ tubuh manusia yang menawarkan harga mahal hingga jutaan dollar AS dilansir dari situs website Divisi Humas Polri.
Dikutip dari inikata.co.id, pelaku AD mengatakan dirinya nekad melakukan itu lantaran tergiur dengan uang Dollar yang diliatnya dari website penjualan organ tubuh.
“Saya dapat disitus online penjualan organ tubuh, 80 ribu Dollar untuk penjualan Ginjal dan Jantung,” terangnya.
Ia menambahkan usai membunuh korban dan lantaran tak mendapat respon dari pembeli organ yang telah dihubungi pelaku melalui email, korban kemudian dibuang.
“Saya buang karna tidak ada jawaban dari web (penjualan organ tubuh), awalnya saya hubungi dulu tapi tidak di jawab, saya kenal dengan korban,” tutupnya.
Saat ini pelaku, berada di Mapolrestabes Makassar untuk menjalani pemeriksaan dan proses hukum dari para pelaku.