6 Pilihan Obat Asam Lambung Untuk Meredakan Gejala

156
Asam lambung dapat digunakan untuk meringankan gejala refluks asam, (Poto Ilustrasi).
Asam lambung dapat digunakan untuk meringankan gejala refluks asam, (Poto Ilustrasi).
Indonesia, Radar BI | Obat asam lambung dapat digunakan untuk meringankan gejala refluks asam. Obat ini bekerja dengan berbagai cara, mulai dari meredakan mual muntah hingga menekan produksi asam lambung yang berkontribusi pada keluhan panas dalam.

Konsumsi obat sakit maag perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan dan gejala yang muncul. Gejala penyakit asam lambung atau GERD yang dapat muncul dapat berupa nyeri ulu hati , mual, muntah, sulit menelan, sakit tenggorokan, atau batuk.

Pilihan Obat Asam Lambung Gatal

Pilihan obat sakit maag yang dijual di apotek bervariasi. Ada yang tanpa resep dan ada juga yang memerlukan resep dokter. Jika konsumsi obat tersebut tidak meredakan gejala, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk diresepkan obat asam lambung yang sesuai dengan kondisi Anda.

Ada beberapa pilihan obat sakit maag, baik yang dijual bebas maupun berdasarkan resep dokter, yaitu:

1. Antasida

Antasida adalah obat asam lambung yang dapat menetralkan asam lambung. Obat ini dapat bekerja dengan cepat dalam menurunkan produksi asam lambung, sehingga gejala penyakit asam lambung yang muncul seperti nyeri ulu hati, mulut asam , dan kembung dapat teratasi.

Antasida sebaiknya dikonsumsi 1 jam setelah makan atau saat gejala asam lambung muncul. Obat ini biasanya dikonsumsi 3-4 kali sehari hingga gejala mereda. Obat sakit maag ini tersedia dalam bentuk cair dan tablet kunyah serta dapat dibeli tanpa resep dokter.

Meski dijual bebas, anda tidak disarankan mengonsumsi antasida dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan penurunan kadar fosfat yang memicu disfungsi organ, seperti ginjal, tulang, dan jantung. Konsumsi antasida sesuai petunjuk pada kemasan atau anjuran dokter.

BACA JUGA  Kapolri Tawarkan Anak Prajurit Awak KRI Nanggala 402 Jadi Polisi

2. Lansoprazol

Obat asam lambung ini bekerja dengan cara menekan produksi asam lambung. Konsumsinya dapat meredakan gejala GERD, seperti mulas, sulit menelan, dan batuk akibat asam lambung yang meningkat . Lansoprazole merupakan obat resep, sehingga untuk mendapatkannya anda memerlukan resep dokter.

Pasalnya, tidak semua orang bisa mengonsumsi obat ini, misalnya ibu hamil. Konsumsi lansoprazole pada ibu hamil tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

3. Omeprazol

Mirip dengan lansoprazole, omeprazole adalah obat penghambat pompa proton (PPI) yang biasa diresepkan untuk mengobati mulas, dispepsia, atau mulas.

Cara kerjanya sama, yaitu menekan produksi asam lambung. Anda disarankan untuk mengkonsumsi obat ini sebelum makan. Omeprazole dapat menyebabkan efek samping, seperti sakit kepala, diare, dan sakit perut.

Penggunaan obat PPI dalam jangka panjang juga diketahui dapat menghambat penyerapan vitamin B12 di saluran cerna. Jika dibiarkan terus menerus, tubuh bisa kekurangan vitamin dan mengalami anemia defisiensi vitamin B12 .

4. Sukralfat

Produksi asam lambung yang berlebihan dapat membuat dinding lambung mudah terkena maag. Oleh karena itu, konsumsi sukralfat mungkin diperlukan karena obat ini dapat melapisi dinding lambung sehingga dapat meredakan gejala asam lambung, mencegah luka semakin parah, dan membantu proses penyembuhan.

BACA JUGA  Hassanudin Resmi Jabat PJ Gubernur Sumut

Sukralfat yang tersedia di apotik biasanya berbentuk sirup dan tablet, namun harus dikonsumsi berdasarkan resep dokter. Anda biasanya dianjurkan untuk mengkonsumsi obat ini minimal 1 jam sebelum makan dengan dosis dan takaran yang telah ditentukan.

Obat sakit maag ini juga bisa diresepkan bersamaan dengan obat-obatan di atas, umumnya dengan antasida. Namun, konsumsi antasida sebaiknya diberikan jeda, minimal 30 menit setelah penggunaan sukralfat.

5. Ranitidin

Ranitidin dapat meredakan gejala sakit maag akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan berkat kemampuannya menekan produksi asam lambung berlebih. Obat asam lambung ini termasuk golongan obat antagonis H2 yang tersedia dalam bentuk tablet, pil, dan sirup.

Ranitidine bukanlah obat yang dijual bebas, sehingga untuk mendapatkannya Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Dokter tidak boleh meresepkan obat ini bersamaan dengan sukralfat atau jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti pengencer darah , untuk menghindari interaksi obat dan efek samping tertentu.

6. Domperidon

Domperidone merupakan obat antimual yang mungkin juga diresepkan untuk mengatasi mual dan muntah akibat asam lambung yang meningkat. Biasanya obat ini diresepkan bersamaan dengan obat asam lambung lainnya, seperti omeprazole.

Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi domperidone dan omeprazole dalam pengobatan asam lambung dapat meredakan gejala asam lambung lebih baik dibandingkan hanya mengkonsumsi omeprazole saja.

BACA JUGA  Polda Metro Jaya Tetapkan Lima Tersangka, Kasus Pencatutan Nama Nadiem Makarim

Namun penggunaan domperidone umumnya hanya selama 7 hari untuk mencegah efek samping, seperti aritmia atau detak jantung tidak teratur, gangguan siklus haid, dan pembesaran payudara pada pria.

Selain mengonsumsi obat asam lambung, Anda juga dianjurkan untuk mengubah gaya hidup guna mengatasi atau meringankan gejala penyakit asam lambung.

Hal ini bisa dimulai dengan mengubah kebiasaan makan, seperti menghindari makan dalam porsi besar, makan terlalu cepat, dan tidur setelah makan. Selain itu, konsumsi makanan pemicu asam lambung naik seperti makanan pedas, asam, dan tinggi lemak juga perlu dibatasi atau dihindari.

Untuk meringankan gejala yang muncul, Anda dianjurkan untuk rutin berolahraga, menjaga berat badan yang sehat, dan mengonsumsi makanan berserat tinggi. Bagi yang merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol, sebaiknya hentikan kebiasaan ini agar cepat sembuh.

Itulah pilihan obat sakit maag yang bisa dikonsumsi. Anda dianjurkan untuk mengkonsumsi obat asam lambung sesuai petunjuk pada kemasan atau sesuai anjuran dokter.

Penggunaan berbagai obat asam lambung umumnya aman bila digunakan sesuai indikasi. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika Anda pernah mengalami kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, kehamilan, atau menyusui.

Jika konsumsi obat asam lambung meningkat dan perubahan gaya hidup sudah diterapkan namun gejala penyakit asam lambung tidak membaik dalam 7 hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Diulas oleh: dr. Airindya Bella
Sumber: Alodokter

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini