Radar BI, Jakarta | Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencari sosok polisi inspiratif masa kini. Kata Sigit, pencarian tersebut akan dilakukan dalam rangkaian Hoegeng Award 2022 ‘Mencari Hoegeng Baru‘.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memacu semangat anggota di lapangan untuk senantiasa berbuat baik dan melakukan tugas pengabdian dengan tulus dan bersungguh – sungguh,” tuturnya dalam Rapat Kerja Polri dengan Komisi III DPR RI, Senin (24/1/2022).
Mantan Kepala Bareskrim Polri itu menyiapkan hadiah bagi personel Polri yang bekerja baik. Sementara, personel yang melanggar tetap akan dihukum tegas sesuai aturan.
“Kepada anggota yang telah melakukan pengabdian di luar panggilan tugasnya dengan tulus tentunya akan diberikan reward. Kami berharap jumlah pemberian reward di tahun 2022 akan meningkat,” ujarnya.
“Tentunya pemberian reward ini dilakukan dengan menggunakan indikator yang terukur sesuai dengan proporsi tugasnya masing- masing sehingga dapat memotivasi anggota untuk terus berprestasi dan berbuat baik,” sambungnya.
Menurut Sigit, upaya ini dilakukan untuk merespons cepat dan baik semua kritik masyarakat. Sehingga, institusi Polri bisa menjadi lebih baik lagi.
“Anggota yang terbukti melakukan penyimpangan akan langsung dilakukan evaluasi. Kami akan menjawab segala kritik dan masukan masyarakat dengan perubahan ke arah yang lebih baik,” kata Sigit.
Sebagai informasi Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso merupakan Kapolri ke-5 yang dikenal jujur dan berintegritas. Jenderal Hoegeng juga dikenal lewat humor Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Hoegeng Iman Santoso (14 Oktober 1921 – 14 Juli 2004) adalah adalah satu tokoh kepolisian Indonesia yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-5. Hoegeng terkenal sebagai polisi paling berani dan jujur di Indonesia oleh media dan masyarakat. Hoegeng hidup pada era di mana banyak pejabat pemerintah yang korup.
Abdurrahman Wahid, mantan presiden Indonesia pernah memuji kejujuran Hoegeng, mengatakan bahwa “hanya ada 3 polisi jujur di negara ini: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng”. Hoegeng adalah salah satu orang tersingkat yang mengepalai badan kepolisian nasional Indonesia dari tahun 1968–1971.
Hoegeng juga merupakan salah satu penandatangan Petisi 50. Namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Bhayangkara di Mamuju dengan nama Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso dan namanya juga diabadikan sebagai stadion sepak bola di Kota Pekalongan, dikutip dari media kaskus.