Rionald Silaban Jadi Orang Terkaya Indonesia Berharta Rp.11.098,67 Triliun Versi Sri Mulyani

125

Radar BI | Harta orang terkaya Indonesia versi Sri Mulyani Indrawati terus alami kenaikan. Hingga tahun ini, harta kekayaan Rionald Silaban tersebut tercatat lebih dari Rp 11 ribu triliun.

Orang terkaya tersebut bukan lain adalah Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban. Ia adalah orang yang mengelola aset negara yang saat ini mencapai lebih dari Rp 11 triliun dikutip dari djkn.kemenkeu.go.id.

Biodata dan jejak karier Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Rionald Silaban.

BACA JUGA  Polda Metro Jaya Tangkap Pengemudi Fortuner Tabrak dan Todongkan Senjata di Duren Sawit
BACA JUGA  129 Tewas Tragedi di Stadion Kanjuruhan, FIFA hingga PSSI Trending Topic

Rionald Silaban merupakan ‘orang terkaya’ RI versi Menteri Keuangan Sri Mulyani. Rionald Silaban kini mempunyai ‘harta’ Rp.11.000 triliun yang merupakan aset negara.

Tercatat, kini aset-aset negara mencapai Rp11.098,67 triliun sepanjang tahun 2020. Dibandingkan dengan nilai aset 2019 yang bernilai Rp10.467,53 triliun, aset tersebut meningkat sebanyak 6,02%. Nilai aset ini dihitung dari sisi neraca sumber penerimaan negara.

“Kenaikan nilai aset negara kita lebih dari Rp4.000 triliun, ini adalah sisi neraca yang tidak dibahas karena yang sering dilihat adalah sumbernya penerimaan,” ujar Rionald.

BACA JUGA  11 Tokoh Masyarakat Terima PIN Emas di HUT ke-354 Kota Padang, Berikut Namanya
BACA JUGA  Kisah Mahligai Gagalkan Perampokan Bersenjata Api

Selain menjadi ‘orang terkaya’ RI berharta Rp11.000 triliun, Rionald ditugaskan menjadi Ketua Satgas BLBI untuk memimpin pengejaran aset dana BLBI sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Rio sapaan akrabnya akan memimpin satgas yang dibentuk dengan masa kerja sampai 31 Desember 2023.

Penunjukan Rio sebelumnya dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2021 tentang Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI. Beleid dikeluarkan pada 6 April 2021.

BACA JUGA  Kapolri Mengaku Rentetan Kasus Sambo hingga Kanjuruhan Menguras Fisik
BACA JUGA  Polda Jateng Cegah Hoax Guna Tercipta Situasi Kondusif Jelang Pemilu 2024

Kemarin, Ketua Komisi XI DPR RI meminta orang terkaya RI Rp11.000 ini triliun untuk duduk di depan saat rapat bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Ketika Sri Mulyani sedang menjelaskan paparan, tiba-tiba pimpinan rapat yakni Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto meminta orang terkaya berharta Rp.11.000 triliun yakni Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban yang duduk tepat di belakang Sri.

“Sebentar bu (Menkeu), itu Dirjen Kekayaan Negara kalau bisa di depan bu jangan di belakang (duduknya),” ujar Dito, Rabu (19/1/2022).

BACA JUGA  Sambut Bulan Suci Ramadan 1442 H, Kapolda Sumut Ajak Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Jaga Kamtibmas
BACA JUGA  Polsek Ciracas Tangkap 3 Komplotan Begal di Jakarta Timur

Menurut dia, sebagai orang terkaya di Indonesia versi Sri, tak seharusnya Rionald duduk di belakang, justru harusnya sejajar dengan dirjen lainnya.

“Sudah paling kaya masa di belakang. Di depan lah pak, di samping Pak Isa (Dirjen Anggaran),” imbuhnya.

Rionald Silaban lahir di Pekanbaru, 23 April 1966.

Meraih gelar Sarjana Hukum di Universitas Indonesia pada tahun 1989. Jenjang pendidikannya berlanjut di LLM Common Law Georgetown University pada tahun 1993. Mulai bekerja di Kementerian Keuangan pada tahun 1990.

BACA JUGA  Sambut Bulan Suci Ramadan 1442 H, Kapolda Sumut Ajak Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Jaga Kamtibmas
BACA JUGA  11 Tokoh Masyarakat Terima PIN Emas di HUT ke-354 Kota Padang, Berikut Namanya

Diangkat menjadi Kepala Bidang Perumusan Rekomendasi Pengelolaan Risiko Fiskal Badan Kebijakan Fiskal pada tahun 2006 hingga kemudian menjadi Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan Sekretariat Jenderal pada tahun 2008. Pada 13 Januari 2012 dilantik sebagai Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi.

Selanjutnya, diangkat menjadi Direktur Eksekutif di World Bank pada tahun 2015. Kemudian pada 16 Desember 2016, beliau dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional di Kementerian Keuangan.

Pada 26 Juni 2018 dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Pada 12 Maret 2021 dilantik menjadi Direktur Jenderal Kekayaan Negara, dikutip dari Okezone.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini