Banjir Bandang di Flores Timur, 23 Orang Meninggal Dunia

152
Banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur melaporkan sebanyak 23 warga meninggal dunia, akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi di beberapa Kecamatan pada hari Kamis (01/04/2021), pukul 01.00 WIB.

BPBD Flores Timur saat ini masih melakukan pencarian terhadap dua orang yang hilang. Hingga pukul 11.45 WIB, BPBD Flores Timur melaporkan korban meninggal dunia sebanyak 23 jiwa, 9 orang luka-luka, dan 2 hilang dan saat ini kini masih dalam pencarian.

Akibat peristiwa tersebut BPBD juga melaporkan 49 KK terdampak, 20 korban meninggal, dan 5 orang luka teridentifikasi di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng. 3 korban meninggal dunia dan berhasil ditemukan di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado.

BACA JUGA  Polda Metro Jaya Tetapkan 11 Tersangka atas Kasus Mafia Tanah Ibunda Dino Patti Djalal

Sementara itu, di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, 2 warganya masih dilaporkan hilang. Sebanyak 4 warga luka-luka ringan telah dirawat di puskesmas setempat.

“Dilaporkan kondisi di lapangan saat ini hujan masih berlangsung disertai angin kencang,” tulis Kapusdatin BNPB Raditya Jati melalui keterangan resmi pada hari Minggu (04/04/2021).

 

Radar Berita Indonesia
Kondisi permukiman warga akibat banjir bandang.
BACA JUGA  Gelar Operasi Gabungan, Ditlantas Polda Metro Jaya Tindak 1.109 Kendaraan

BPBD melaporkan kerugian materiil berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng.

Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta jembatan putus di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Adapun, aparat pemerintah desa masih terus melakukan pendataan di lapangan.

“BPBD juga mengidentifikasi beberapa kendala di lapangan antara lain akses satu-satunya adalah penyeberangan laut ke Pulau Adonara, sedangkan hujan, angin dan gelombang yang tinggi mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat,” imbuh Raditya.

BNPB menyebut terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Flores Timur dan memantau penanganan darurat. Apabila dibutuhkan mobilisasi bantuan, BNPB telah siap dengan pengerahan sumber daya,” tegasnya.

BACA JUGA  Polri Pastikan Penanganan Kasus Dugaan Pemerkosaan di Luwu Timur Sesuai Prosedur

Sementara itu, BMKG memprakirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia.

Dalam sepekan kedepan potensi hujan sedang – lebat diprediksi terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.

Sedangkan potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan NTT. Potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT dan Sulawesi Selatan.

BACA JUGA  Arus Balik Lebaran, Ketua DPD RI Minta Pemerintah Tak Bingungkan Publik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini