X Koto, Radar BI | Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM mengajak seluruh masyarakat nagari Peninjauan membacakan Al-Fatihah, untuk mendoakan rakyat Palestina yang saat ini tengah menghadapi ujian berat menghadapi zionis Israel yang tanpa perikemanusiaan.
Eka Putra menyampaikan semoga saudara kita di Palestina diteguhkan keimanannya diberikan kekuatan, diluaskan kesabaran dan ketabahannya.
Semoga segala perang, penjajahan dan kesewenang-wenangan ini segera berakhir dan negara Palestina merdeka. Kepada mereka yang telah syahid, semoga diberikan tempat yang mulia disisi allah SWT, ujarnya Bupati Tanah Datar Eka Putra.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri acara batagak gala A. Datuak Rajo Mangkuto Nan Rakaf. Bertempat di gedung serbaguna nagari Peninjauan.
Sementara, terkait dengan batagak gala A. Datuak Rajo Mangkuto Nan Rakaf, Bupati Eka mengatakan bahwa alek batagak pangulu ini merupakan kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi kaumnya, terutama tentu untuk mambangkik batang tarandam dan menghidupkan kembali gala nan talipek.
Disamping itu, tambahnya, alek batagak pangulu ini juga merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh pemerintahan nagari ke depannya.
Bupati Eka Putra juga menyampaikan bahwa pangangkatan pangulu ini tentunya sudah sesuai dengan ketentuan tentang adat di Minagkabau, yang diibaratkan dalam pepatah “biriek-biriek tabang ka sasak, dari sasak tabang ka halaman, dari niniek turun ka mamak, dari mamak turun ka kamanakan, ramo-ramo sikumbang jati, katik endah pulang bakudo, patah tumbuah hilang baganti, pusako lamo baitu juo”.
Bupati Eka Putra juga menyampaikan bahwa seorang niniak mamak adalah pemimpin yang harus mengayomi, membimbing, mengarahkan dan mengatur anak kemenakan dalam segenap aspek kehidupan.
Selain itu, tambahnya, pangulu yang telah dipilih oleh anak kemenakannya juga harus dapat lebih memposisikan dirinya dan mengambil peran ditengah masyarakat.
Seorang niniak mamak juga sebagai masyarakat nagari. Untuk itu, peran niniak mamak sangat dibutuhkan dalam memberikan warna kepada pemerintahan nagari, sehingga perjalanan roda pemerintahan nagari dalam pemberdayaan masyarakat nagari dapat terwujudkan.
Sebaliknya, pemerintah nagari akan menemui batu sandungan, apabila tidak bisa merangkul niniak mamak yang ada di nagari, karena ungkapan adat menyatakan “Kamanakan barajo ka mamak, mamak barajo ka panghulu, panghulu barajo ka mufakat, mufakat barajo ka nan bana, nan bana berdiri sendirinyo”, ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Peninjauan G.J Dt. Sinaro Nan Panjang mengatakan bahwa untuk mengangkat seorang pangulu harus dilakukan dengan bakarilahan (ikhlas) sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kemudian hari.
Dia juga berpesan kepada pangulu yang baru diangkat agar selalu melaksanakan tugas dan amanah dengan sebaik-baiknya. “Mari laksanakan tugas dan amanah dengan sebaik-baiknya agar kita selamat hidup di dunia dan di akhirat kelak,” ujarnya mengingatkan.
Senada dengan itu juga disampaikan oleh Wakil Ketua II LKAAM Tanah Datar Ali Sawi Dt. Panduko Basa. Menurutnya, sumpah seorang Datuak harus dipatuhi dan dijalankan dengan baik.
“Tadi sudah sama-sama kita dengarkan sumpah seorang pangulu yang diucapkan. Untuk itu, sebagai niniak mamak mari kita sama-sama mematuhi sumpah yang telah kita ucapkan dan melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya,” sampainya dikutip dari akun Facebook Prokopim Sekda Tanah Datar, pada hari Kamis (23/11/2023).
Ali Sawi Dt. Panduko Basa juga mengajak para niniak mamak yang ada di kabupaten Tanah Datar, untuk ikut serta mendukung program Pemerintah Daerah.
“Sebagai niniak mamak, mari kita tempatkan dimana peran kita, agar pembangunan di Tanah Datar ke depan semakin maju dan lebih baik,” tukasnya.
Pada kesempatan tersebut juga hadir Ketua DPRD Tanah Datar H. Rony Mulyadi Dt. Bungsu, Camat X Koto Mukhlis beserta forkopimca, Wali Nagari se kecamatan X Koto, angku-angku, niniak mamak, bundo kanduang, tokoh masyarakat dan undangan lainnya. (Prokopim-hp/ali).