Selasa, November 12, 2024
No menu items!

KUA Jadi Pusat Layanan Pernikahan Semua Agama Menuai Pro Kontra

Must Read
Jakarta, Radar BI | Gagasan menjadikan Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai pusat layanan semua agama menuai pro kontra dari sejumlah pihak.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Men menegaskan, gagasan ini bertujuan memberikan kemudahan masyarakat mengakses layanan yang diberikan pemerintah kantor urusan agama (KUA), terutama bagi masyarakat dengan keterbatasan akses.

“Intinya, Kemenag berkeinginan menjadikan KUA sebagai pusat layanan semua agama untuk mempermudah masyarakat yang selama ini punya keterbatasan memperoleh akses,” ujar Gusmen, di Jakarta, pada hari Kamis (29/2/2024).

BACA JUGA  Dapil Terbaru Tingkat DPRD Kota Padang Pemilu 2024

Bayangkan, saudara kita non muslim selama ini melakukan pencatatan nikahnya itu di Dukcapil, bagaimana jika tinggal jauh dan harus datang ke ibu kota kabupaten atau kota untuk mencatatkan pernikahan, bayangkan berapa waktu dan biaya yang dibutuhkan.

Nah, kita bantu dengan KUA yang kita jadikan hub (pusat pelayanan) atas pencatatan nikah. Artinya KUA jadi hub untuk dukcapil, terang Menag.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Yaqut menilai perlu ada perubahan UU No 24 tahun 2014 tentang administrasi kependudukan yang salah satunya terkait pencatatan nikah.

BACA JUGA  Direktorat Intelkam Polda Sumsel Gelar FGD Penguatan Ideologi Pancasila

“Kalau bisa itu jauh lebih bagus. Namun jika perubahan UU tersebut sulit dilakukan, nanti kita akan menawarkan MoU dengan Kemendagri untuk menjadikan KUA sebagai pusat pencatatan nikah,” jelasnya.

Meski demikian, Gus Men menekankan bahwa layanan KUA tidak terbatas pada layanan pernikahan. “Tapi intinya, layanan untuk umat beragama itu kan tak hanya pernikahan, banyak layanan lain yang bisa didapatkan umat nanti di KUA,” ujarnya.

Terkait pro kontra atas gagasan ini, Menang mengatakan bahwa setiap orang bisa dan boleh berpendapat. Namun, gagasan ini dibuat untuk mengakomodir keperluan masyarakat sehingga mempermudah pemerintah memberi pelayanan kepada mereka.

BACA JUGA  Peringatan Damai Aceh 15 Agustus, Kapolda: Merawat Perdamaian Aceh Adalah Tugas Kita Bersama

“Ini adalah gagasan yang kita berikan agar warga negara mendapat kemudahan terhadap pelayanan dari negara. Kedua, warga negara harus mendapatkan perlakuan yang sama apapun latar belakangnya,” ujarnya.

Iklan

Latest News

LSM Penjara Indonesia PAC Maleber Galakkan Gotong Royong Demi Kebersihan dan Solidaritas Lingkungan di Desa Padamulya

Radar Berita Indonesia | Kegiatan gotong royong yang dilaksanakan oleh LSM Penjara Indonesia PAC Maleber, di bawah kepemimpinan Ketua...

Artikel Lain Yang Anda Suka