Radar Berita Indonesia | Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bulan penyucian jiwa, dan momentum refleksi bagi setiap insan untuk kembali kepada nilai-nilai kejujuran dan keadilan.
Dalam cahaya Ramadhan ini, kita tidak hanya berpuasa dari makanan dan minuman, tetapi juga dari segala bentuk keburukan, termasuk perilaku koruptif yang telah lama mencederai bangsa ini.
Korupsi, musuh utama negara, bukan sekadar kejahatan biasa. Ia adalah pengkhianatan terhadap amanah rakyat, perusak sendi-sendi keadilan, dan penghancur harapan bagi generasi mendatang.
Dalam konteks pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, komitmen untuk memberantas korupsi telah menjadi salah satu program utama, sejalan dengan visi menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
Namun, peperangan melawan korupsi tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum semata. Butuh sebuah revolusi moral yang lahir dari kesadaran kolektif seluruh elemen bangsa.
Ramadhan memberi kita kesempatan untuk merenungi bahwa setiap rupiah yang dikorupsi adalah hak masyarakat yang terampas, setiap proyek yang diselewengkan adalah masa depan anak bangsa yang dirampas.
Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) menegaskan bahwa pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan pendekatan holistik.
Tidak hanya menghukum pelaku, tetapi juga mencegah lahirnya koruptor baru dengan membangun sistem yang transparan dan akuntabel.
Untuk itu, BPI KPNPA RI mengusulkan beberapa solusi konkret. Penguatan Sistem Pengawasan Setiap alokasi anggaran negara harus memiliki mekanisme kontrol yang ketat, dengan melibatkan elemen masyarakat sipil agar transparansi terjaga.
Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini Nilai-nilai kejujuran harus diajarkan sejak bangku sekolah agar generasi mendatang memiliki karakter yang kokoh dalam menolak segala bentuk korupsi.
Percepatan Reformasi Birokrasi Proses administrasi pemerintahan harus disederhanakan dan dipercepat dengan digitalisasi untuk meminimalisir celah praktik pungutan liar.
Penegakan Hukum yang Tegas dan Konsisten Tidak boleh ada tebang pilih dalam pemberantasan korupsi. Siapa pun yang terbukti korupsi, baik pejabat tinggi maupun bawahan, harus dihukum seberat-beratnya.
Pelibatan Masyarakat dalam Pengawasan Masyarakat harus diberikan akses yang lebih luas untuk mengawasi kebijakan publik dan penggunaan anggaran negara melalui platform digital dan mekanisme pelaporan yang mudah dan aman.
BPI KPNPA RI percaya bahwa bulan Ramadhan ini adalah saat yang tepat untuk membangun kesadaran kolektif bahwa korupsi bukan hanya merugikan negara, tetapi juga merampas hak-hak dasar rakyat.
Dengan semangat kejujuran yang kita asah selama bulan suci ini, mari kita satukan tekad untuk menjadikan Indonesia sebagai negeri yang bersih dari korupsi.
Karena negeri yang makmur hanya bisa terwujud jika para pemimpinnya memiliki integritas dan rakyatnya memiliki kesadaran untuk menjaga amanah bangsa.
Semoga Ramadhan ini menjadi titik balik bagi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih, lebih adil, dan lebih bermartabat.