Rasmus Paludan Kembali Bakar Al-Qur’an di Depan Masjid

370
Rasmus Paludan, politisi Swedia membuat hal kontroversial saat membakar kitab suci Al-qur'an di depan Kedubes Turki(reuters/reuters)
Rasmus Paludan, politisi Swedia membuat hal kontroversial saat membakar kitab suci Al-qur'an di depan Kedubes Turki(reuters/reuters)
Radar BI | Politisi sayap kanan Eropa, Rasmus Paludan, kembali melakukan aksi membakar Al-Qur’an. Aksinya kali ini dilakukan di depan sebuah masjid Noerrebro, Kopenhagen, Denmark, pada hari Jumat (27/1/2023).

Tentunya, pembakaran Al-Qur’an sudah dilakukan oleh Rasmus Paludan untuk kesekian kalinya. Yang terakhir, ia melakukan pembakaran Al-Qur’an di Swedia.

Seperti diketahui, di Swedia ia membakar Al-Qur’an di depan Kedutaan Turki di Stockholm. Hal itu lantaran sebagai protes Rasmus Paludan yang menganggap Turki menghalangi Swedia untuk masuk ke dalam bagian dari NATO.

Akibat dari aksi pembakaran Al-Qur’an itu, sejumlah negara khususnya negara-negara Muslim mengecam aksi tersebut dilansir dari CNBCIndonesia.

Dikutip dari Republika, Anadolu Agency pada hari Sabtu (28/1/2023), banyak petugas polisi ditempatkan di depan Kedutaan Besar Turki selama provokasi. Hal itu sebagai bagian dari tindakan pengamanan yang diambil oleh pihak berwenang.

BACA JUGA  Turnamen All Star U 45, Irwan Basir: Apresiasi Askot PSSI Kota Padang

Beberapa warga negara Turki, yang berkumpul di sekitar kedutaan dan mengumandangkan adzan melalui pengeras suara, disingkirkan dari area tersebut. Area itu kemudian ditutup oleh pihak berwenang sebelum Paludan tiba.

Pembakaran Al-Qur'an sudah dilakukan oleh Rasmus Paludan untuk kesekian kalinya.
Pembakaran Al-Qur’an sudah dilakukan oleh Rasmus Paludan untuk kesekian kalinya.

Pasca pembakaran Alquran, Paludan mencoba memprovokasi warga Turki yang berkumpul di depan kedutaan. Dia kemudian meninggalkan daerah itu di bawah perlindungan polisi setelah 45 menit.

Pembakaran Alquran di depan masjid

Beberapa jam sebelumnya, Paludan telah membakar salinan Alquran lainnya di depan sebuah masjid di Denmark. Mengambil tempatnya di seberang jalan dari masjid yang dikelola oleh Islamic Society setelah sholat Jumat di distrik Dortheavej di Kopenhagen.

BACA JUGA  12 Rumah Rusak Akibat Banjir Bandang di Dusun Cilimus

Dia membakar Alquran dengan helm di kepalanya tepat di depan sebuah pompa bensin yang ditutup polisi.

Paludan, menatap umat Islam yang keluar dari masjid setelah sholat, mencoba menarik perhatian mereka dengan melambai – lambaikan materi yang menghina Islam Nabi Muhammad.

Jamaah masjid tetap tenang di tengah aksi provokator. Para tokoh menyarankan jamaah yang keluar masjid untuk meninggalkan area tersebut untuk menghindari provokasi.

Insiden ini terjadi beberapa hari setelah Paludan membakar Alquran di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm di bawah perlindungan polisi dan dengan izin dari pihak berwenang.

Tindakan serupa lainnya dilakukan oleh seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, Edwin Wagensveld. Dia merobek-robek halaman dari salinan Alquran di Den Haag pada 23 Januari.

BACA JUGA  Seorang Pemuda Tewas Dibacok Geng Motor

Serangan terhadap Alquran di Swedia dan Belanda diprotes di Turki dan banyak negara lainnya. Turki mengutuk kejahatan kebencian terhadap Quran.

Setelah tindakan Paludan di Denmark, Turki pada hari Jumat (27/1/2023) mengutuk keras keputusan pihak berwenang Swedia yang mengizinkan kejahatan kebencian terhadap kitab suci umat Islam.

“Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya bahwa kejahatan rasial yang dilakukan di Swedia terhadap kitab suci kami, Alquran, diizinkan dilakukan lagi oleh penipu Islamofobia yang sama di ibu kota Denmark, Kopenhagen hari ini,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini