Jateng, Radar BI | Kasus dukun pengganda uang di Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah menggegerkan masyarakat setelah pelaku diduga membunuh 11 korbannya. Pelaku Slamet Tohari (berusia 45 tahun) mengaku mempunyai kemampuan melipatgandakan uang yang diberikan korban kepadanya.
Di sebuah lahan di lereng bukit, polisi menemukan sebelas jenazah yang diduga menjadi korban pembunuhan Slamet pada tiga titik penggalian.
Sebelas jenazah tersebut ditemukan pada kedalaman 80 centimeter hingga satu meter dengan kondisi sudah menjadi tulang belulang dan sebagian masih utuh.
Berikut kronologi, motif, dan jumlah korban pembunuhan oleh dukun pengganda uang di Banjarnegara.
.
Kronologi dukun pengganda uang Banjarnegara Kasus pembunuhan yang diduga dilakukan Tohari terungkap setelah Polres Banjarnegara menerima laporan orang hilang berinisial PO pada Senin (27/3/2023).
PO yang merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat dilaporkan hilang setelah berkunjung ke Banjarnegara untuk bertemu Slamet pada hari Kamis (23/3/2023).
Sebelum dinyatakan hilang, PO sempat mengirim pesan WhatsApp kepada pihak keluarga supaya anaknya datang ke rumah Slamet bersama aparat jika ia tidak ada kabar selama beberapa hari.
“Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat,” bunyi pesan tersebut.
Tak lama setelah mendapat pesan tersebut, pihak keluarga tidak mendapat kabar apapun setelah kerabatnya itu mendatangi rumah Slamet. Pihak keluarga kemudian melapor ke Polres Banjarnegara pada hari Senin (27/3/2023) dan polisi segera terjun ke tempat kejadian peristiwa (TKP) untuk penyelidikan.
Namun, ketika mendatangi Slamet, polisi mendapati temuan bahwa PO telah dikubur di sebuah lahan perkebunan. Korban (PO) telah dikubur di jalan setapak menuju ke hutan di Wanayasa, kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.
Bermula dari titik penguburan PO, polisi kemudian menemukan sepuluh jenazah lain pada lokasi yang tidak berjauhan.
Motif pembunuhan dukun pengganda uang Banjarnegara Hendri menyampaikan, pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Slamet terkait dengan aksi penipuan yang dilakukan pelaku selama lima tahun belakangan.
Slamet mengaku mempunyai kemampuan melipatgandakan uang kepada pasien, sebutan untuk orang yang datang untuk menggandakan uang. Salah satu pasien yang datang kepada Slamet adalah PO.
Korban sudah beberapa kali menyetorkan uang kepada Slamet untuk menggandakan uang. Namun harapan PO sama sekali tidak berbuah lantaran uang yang digandakan kepada Slamet tidak kunjung menghasilkan.
Korban kemudian menagih uang itu kepada Slamet yang membuat pelaku kesal dan akhirnya tega melakukan pembunuhan dengan cara diracun.
Selian itu, Hendri juga mengatakan, PO sudah beberapa kali memberikan uang dengan total Rp 70 juta untuk digandakan kepada Slamet. Pelaku memberi janji kepada PO bahwa uang sebesar Rp 70 juta akan dilipatgandakan menjadi Rp 5 miliar.
“Korban terus menagih mana hasil penggandaan uangnya. Akhirnya tersangka kesal dan memberikan minuman berisi potas kepada korban,” jelas Hendri.
Jumlah Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara
Dikutip dari Kompas pada hari Senin (3/4/2023), data sementara menunjukkan bahwa polisi telah menemukan sepuluh jenazah lain yang diduga dibunuh Slamet.
Sepuluh jenazah tersebut ditemukan setelah polisi bersama sukarelawan melakukan penggalian di sebuah lereng bukit yang ditanami pohon puspa dan singkong. Kepolisian yang tiba di tempat kejadian peristiwa (TKP), pada hari Senin sekitar pukul 12.20 WIB.
Kemudian menemukan jenazah yang masih utuh tapi mulai membusuk dan sejumlah tulang belulang. Disebutkan ada 2-3 jenazah yang ditemukan polisi dari tiga titik yang ditunjukkan oleh Slamet.
Sepuluh jenazah ini kemudian dibawa dengan tiga ambulans. Dari temuan tersebut, polisi telah menemukan sebelas korban, termasuk PO, yang diduga dibunuh oleh Slamet, namun sebagian besar identitasnya belum diungkap.
Korban sudah menyerahkan mahar berkali-kali, tapi harapan menggandakan uang tidak didapatkan, ungkapnya.
Awal Mula Kenal Perkenalan PO dengan Mbah Slamet
Awal mula kenal perkenalan PO dengan Mbah Slamet bermula dari unggahan BS di Facebook. BS adalah tangan kanan tersangka.
Sekitar setahun yang lalu, BS meng-upload di Facebook, bahwa Mbah Slamet orang pintar yang bisa menggandakan uang,” tutur Hendri.
Merasa tertarik dengan unggahan itu, PO lantas menghubungi BS. Ia minta untuk dipertemukan dengan pria yang mengaku bisa menggandakan uang tersebut.
Kemudian, BS akhirnya mempertemukan PO dengan Mbah Slamet. Sejak itu, PO mulai menyerahkan uang kepada tersangka agar bisa digandakan. Namun, Mbah Slamet tak kunjung merealisasikannya.
Setelah berkali-kali ditagih oleh korban, tersangka kesal. Ia lalu merencanakan membunuh korban.
Sumber: Kompas.