India, Radar BI | Tabrakan kereta api yang terjadi di India menewaskan setidaknya 288 orang dan melukai ratusan orang lainnya.
Para pejabat setempat mengatakan, akibat terjadinya tabrakan maut korban jiwa berjatuhan atas kejadian kecelakaan kereta api diperkirakan akan terus bertambah mengingat banyak korban jiwa dan mengalami luka yang serius.
Akibat tabrakan kecelakaan kereta api mengerikan ini melibatkan tiga kereta api yang terdiri dari dua kereta penumpang dan satu kereta barang.
Dalam peristiwa tabrakan, satu kereta api menabrak kereta yang lain dengan sangat keras, sehingga gerbong-gerbong terangkat tinggi ke udara, berputar dan kemudian menghantam rel.
Dilansir kantor berita AFP, pada Sabtu (3/6/2023). Pejabat – pejabat perkeretaapian India mengatakan tragedi dimulai ketika kereta ekspres yang berjalan ke utara dari pusat teknologi India. Bengaluru ke Kolkata tergelincir, jatuh ke jalur selatan yang berdekatan.
Beberapa menit kemudian, kereta Coromandal Express yang berangkat dari Kolkata ke Chennai menabrak kereta yang tergelincir, beberapa gerbongnya juga bertabrakan dengan kereta barang yang diparkir di dekatnya.
Saksi mata, seorang peneliti bernama Anubhav Das berada di gerbong terakhir kereta kedua ketika dia mendengar “suara melengking dan mengerikan datang dari kejauhan”.
Gerbongnya tetap tegak dan dia melompat keluar tanpa cedera setelah berhenti.
“Saya melihat pemandangan berlumuran darah, tubuh-tubuh hancur dan seorang pria dengan lengan terputus yang dibantu oleh putranya yang terluka,” kata pria berusia 27 tahun itu kepada AFP.
Kecelakaan kereta di negara bagian Odisha, India timur ini merupakan kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu dan juga terparah di dunia dalam lebih dari 20 tahun.
Sudhanshu Sarangi, direktur jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha, mengatakan bahwa jumlah korban tewas saat ini telah mencapai 288 orang. Ratusan orang juga terluka dalam peristiwa tragis yang terjadi pada Jumat (2/6/2023) malam waktu setempat itu.
“Pekerjaan penyelamatan masih berlangsung,” katanya kepada AFP dari lokasi kecelakaan, seraya menambahkan ada “banyak korban luka serius”.
Sudhanshu Sarangi, direktur jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha, mengatakan bahwa jumlah korban tewas saat ini telah mencapai 288 orang. Ratusan orang juga terluka dalam peristiwa tragis yang terjadi pada Jumat (2/6/2023) malam waktu setempat itu.
“Pekerjaan penyelamatan masih berlangsung,” katanya kepada AFP dari lokasi kecelakaan, seraya menambahkan ada “banyak korban luka serius”.
Pejabat-pejabat perkeretapian mengatakan bahwa korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah.
India tidak asing dengan kecelakaan kereta api dan telah mengalami beberapa bencana, yang terburuk terjadi pada tahun 1981, ketika sebuah kereta tergelincir saat melintasi jembatan di Bihar dan jatuh ke sungai di bawahnya, menewaskan antara 800 dan 1.000 orang.
Namun, kecelakaan hari Jumat ini diyakini sebagai yang terburuk sejak tahun 1990-an.
Kepala sekretaris negara bagian Odisha, Pradeep Jena membenarkan bahwa sekitar 850 orang yang terluka telah dikirim ke rumah sakit setelah kecelakaan itu, yang terjadi sekitar 200 kilometer (125 mil) dari ibu kota negara bagian Bhubaneswar.
Sumber: DetikNews.