Jakarta, Radar BI | Temuan miliaran rupiah di markas Kilafatul Muslimin, membuka tabir penghimpunan dana bagi kegiatan mereka.
Patut diduga ormas yang mengkampanyekan sistem khilafah itu menghimpun dana dari berbagai sumber dalam maupun luar negeri untuk mendanai kegiatan mereka.
Untuk melacak aliran dana keluar-masuk kas Khilafatul Muslimin itu, Mabes Polri menggandeng PPATK guna menelusuri aliran dana milik Khilafatul Muslimin.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI H. Ahmad Sahroni, S.E., M.I.Kom., mengapresiasi sinergi antara Polri bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melacak aliran dana organisasi Khilafatul Muslimin yang ada di dalam maupun luar negeri.
“Saya sangat mengapresiasi langkah proaktif dari Kepolisian untuk terus bersinergi dengan lembaga negara lainnya demi mengusut aksi terorisme ini sampai ke akarnya,” demikian disampaikan Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, pada Senin (13/06/2022).
Dia menilai kerja sama yang sinergis antar kedua lembaga tersebut sangat diperlukan karena semakin canggihnya tindak terorisme di Indonesia. Menurut dia, perkembangan zaman memungkinkan terjadinya transaksi ilegal antar-negara yang sangat membahayakan.
“Karena itu sinergi Polri-PPATK sangat diperlukan. Jadi teroris canggih, namun polisi dan PPATK lebih canggih,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI berharap agar sinergitas yang sangat baik kedua lembaga tersebut bisa terus berlanjut dalam upaya berbagai pengungkapan dugaan aksi terorisme lainnya. Sinergitas tersebut bisa dilakukan untuk melakukan pelacakan dan pencegahan tindak terorisme.
“Jadi bisa mengetahui lebih awal apabila ada aliran dana yang mencurigakan yang masuk dan diperuntukkan untuk organisasi-organisasi tertentu,” terangnya Ahmad Sahroni.
Apalagi, PPATK dapat langsung mendeteksi orang-perorang dengan transaksi keuangan yang mencurigakan.