Sebanyak 7 orang tersangka pembunuhan penyu lekang berinisial SP (beruisa 40 tahun), SD (berusia 38 tahun), WD (berusia 55 tahun), SM (berusia 55 tahun), WI (berusia 36 tahun), WS (berusia 42 tahun), dan IM (berusia 47 tahun) yang merupakan warga Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketujuh tersangka tersebut atas penangkapan satu ekor penyu jenis lekang yang dilindungi negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
Kasubdit Gakkum Direktorat Polairud Polda DIY, AKBP. Fajar Pamuji menjelaskan, pengungkapan para tersangka bermula dari munculnya video penangkapan penyu lekang di Pantai Watulawang, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul, di aplikasi Tiktok pada 26 Maret 2021.

“Dari video yang viral tersebut, Polda DIY bersama BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Yogyakarta dapat mengungkap tujuh orang yang diduga melakukan penangkapan penyu,” jelas AKBP. Fajar Pamuji pada hari, Kamis (22/04/2021).
Berdasarkan keterangan para tersangka dan saksi, penyu lekang yang sudah ditangkap kemudian dimanfaatkan dagingnya untuk dikonsumsi sendiri oleh para tersangka.
Dari para tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti yang diduga digunakan untuk menangkap penyu lekang seperti satu set alat pancing, seutas tapi plastik, sebilah pisau sepanjang 25 cm, sebuah tang, selembar banner, sebuah ember plastik, serta potongan bambu sepanjang 2,7 meter.
Atas perbuatannya tersebut, para tersangka penangkapan penyu lekang dijerat dengan Pasal 40 Ayat (2) Jo Pasal 21 ayat (2) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp100 juta.