Rabu, Januari 15, 2025
No menu items!

Makna Ibadah Puasa Untuk Meningkatkan Disiplin Diri dan Etos Kerja

Must Read
Radar BI | Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, ampunan dan rakhmat serta kasih sayang dari Allah SWT.

Diwajibkan kepada seluruh orang Islam yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan dengan tujuan agar menjadi orang-orang yang bertakwa.

Seperti dinyatakan pada QS Al-Baqarah 183 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

BACA JUGA  Polda Kalimantan Utara Tangkap Tiga Tambang Emas Liar

Bagi Pegawai Negeri Sipil dilingkungan DJKN, menjalankan ibadah puasa memiliki banyak keutamaan baik untuk diri sendiri maupun hubungan sesama manusia serta hubungan dengan Allah SWT.

Hikmah menjalankan ibadah puasa berkaitan erat dengan amalan puasa yang dijalani, tidak terbatas hanya dengan menahan lapar dan dahaga.

Namun berkaitan pula dengan menjalankan amalan ibadah puasa Ramadhan lainnya, seperti bersedekah, itikaf, membaca Al-Qur’an, shalat tarawih, menghindarkan diri dari perbuatan yang haram, serta kegiatan lain dalam kehidupan ini.

Berkaitan dengan datangnya bulan suci Ramadhan 1437 H ini tentunya diharapkan mampu menjadi pilar dan motivasi bagi seluruh pegawai dilingkungan DJKN untuk tidak bermalas-malasan bekerja tetapi berupaya meningkatkan disiplin diri dan etos kerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

BACA JUGA  MK Memutuskan Masa Jabatan Pimpinan KPK Jadi 5 Tahun

Karena kita melakukan semua pekerjaan dengan niat karena Allah dan tentunya disertai doa agar apa yang kita kerjakan hendaknya selalu berada di jalan yang lurus dan diridhoi oleh Allah SWT.

Selain itu bulan yang penuh berkah ini hendaknya menjadi ajang intropeksi dan perbaiki iman, moral dan hati, sehingga dapat bekerja lebih optimal demi kesejahteraan masyarakat.

Makna dan hikmah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1437H. ini ditinjau dari sisi rohani dan jasmani, antara lain:

1. Melatih diri untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT.

Sebagaimana firman Allah SWT pada surat Al-Baqarah 186 “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.

BACA JUGA  10 Buah-buahan Bisa Bantu Menurunkan Kolesterol Tinggi

Demikian pula Allah telah memberikan kepada kita berbagai hidayah secara bertahap, seperti hidayatul ilham (Naluri), hidayatul wasa (panca indra), hidayatul akli (akal), hidayatuddiin (agama), dan hidayatut taufik.

Juga dalam surat Ar-Rahman, 31 kali Allah SWT menantang kita dengan “fabiayyi aalaa i robbikumaa tukadzdzibaan” (maka nikmat-Ku yang mana yang hendak/bisa kau dustakan?).

Semua demikian jelas, maka dengan sampainya kita pada bulan Ramadhan, maka kita bersyukur bahwa kita masih diberi waktu oleh Allah SWT untuk menjalankan amal ibadah dengan pahala yang berlipat ganda.

Saat berbuka puasa, kita harus merasa bersyukur diberi kenikmatan oleh Allah SWT untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga dengan semua rizki-Nya yang dapat kita nikmati bersama keluarga.

BACA JUGA  Puluhan Residen IPWL LRPPN BI Dapatkan Pelayanan Rehabilitasi Terpadu Medis dan Sosial

2. Melatih disiplin terhadap waktu

Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, kita harus patuh pada waktu sahur dan buka. Kita bangun untuk makan sahur saat dini hari dan diharapkan dapat meningkatkan motivasi bahwa kita bekerja dengan bangun lebih pagi, agar mendapatkan rejeki yang halal.

Kaum muslim dan muslimah agar dapat menjalankan shaum dengan tetap kuat dan sehat di siang hari, perlu mengatur ritme bekerja agar tubuh mendapatkan istirahat yang cukup.

Hal ini ditunjukkan dengan diubahnya jam kerja di lingkungan DJKN, sehingga para pegawai dapat pulang lebih cepat agar memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan berbuka puasa di bulan Ramadhan.

BACA JUGA  7 Fakta Mengerikan Kasus Pemerkosaan 12 Santriwati oleh Guru Pesantren

3. Memberikan keseimbangan dalam kehidupan.

Umat muslim dan muslimah pada hakekatnya adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah. Namun demikian, ada kalanya karena kesibukan pekerjaan duniawi dan hawa nafsu, terkadang melupakan kewajiban ibadah. Pada bulan suci Ramadhan ini, kita dilatih untuk mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban beribadah dengan imbalan pahala yang berlipat ganda

4. Mempererat silaturahmi dan meningkatkan kepedulian kepada sesama.

Pada bulan suci Ramadhan ini, rasa persaudaraan sesama muslim, tampak sangat jelas.

Silaturahmi antar sesama semakin ditingkatkan, misalnya dengan memberikan tajil untuk berbuka puasa di mesjid secara gratis dan bergiliran. Selanjutnya shalat bersama di mesjid yang juga diisi dengan siraman rokhani serta tadarusan bersama di mesjid maupun di mushala di tempat pekerjaan.

BACA JUGA  Bos Bandar Judi Online Ditangkap Polisi

5. Mengetahui bahwa ibadah puasa memiliki tujuan.

Tujuan puasa Ramadhan adalah melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil. Akan tetapi, jika tujuannya gagal maka puasa tidak memiliki arti apa-apa.

Dengan demikian kita menjadi terbiasa berorientasi kepada tujuan dalam melakukan segala amal ibadah termasuk kegiatan rutin yang kita jalani sesuai dengan tugas dan fungsinya masing – masing untuk menghasilkan kinerja yang baik.

6. Mengetahui bahwa tiap kegiatan mulia merupakan ibadah.

BACA JUGA  Polda Jateng Tindak Tegas Penimbun Obat-Obatan dan Penyebar Hoaks

Umat muslim dan musliman menyadari bahwa setiap langkah kaki menuju masjid merupakan ibadah, menolong orang juga ibadah, berbuat adil pada manusia juga ibadah, tersenyum pada saudara termasuk ibadah, membuang duri di jalan juga ibadah, sampai tidurnya orang yang berpuasa merupakan ibadah, sehingga segala sesuatu yang baik kita jalankan dapat dijadikan ibadah.

Demikian halnya dengan bekerja di lingkungan DJKN seusai tugas dan fungsinya dengan baik juga termasuk ibadah. Dengan menjalankan ibadah puasa diharapkan kita mengetahui bahwa tiap kegiatan merupakan amal ibadah dalam kehidupan ini.

7. Meningkatkan kehati-hatian dalam melaksanakan perbuatan.

BACA JUGA  Aksi Kemanusiaan, Setetes Darah Untuk Kehidupan Umat

Berpuasa di bulan suci Ramdhan ini akan bernilai sempurna dan tidak sia-sia, apabila selain menahan lapar dan haus juga kita menghindari godaan dan keharaman atas mata, telinga, perkataan dan perbuatan. Dengan demikian kita harus menjalankannya pada kehidupan keseharian di tempat kerja dan lingkungan masyarakat.

Latihan ini memberikan kemajuan positif bagi kita, agar setelah selesai bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, fitnah, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.

8. Melatih diri menjadi lebih tabah dan sabar.

Selama Puasa pada bulan suci Ramadhan ini, kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya tidak boleh marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan agar bersifat sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita.

BACA JUGA  10 Buah-buahan Bisa Bantu Menurunkan Kolesterol Tinggi

Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada fitnah, tetapi kita tetap sabar karena kita dalam keadaan puasa.

Hal ini hendaknya dapat menjadikan diri lebih tabah tidak hanya pada saat puasa dibulan suci Ramadhan ini namun hendaknya tetap sabar dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pegawai DJKN.

9. Melatih hidup sederhana.

Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja, kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja. Oleh karena itu, dengan puasa Ramadhan kita hendaknya dapat menahan nafsu duniawi .

BACA JUGA  7 Fakta Mengerikan Kasus Pemerkosaan 12 Santriwati oleh Guru Pesantren

10. Mencegah penyakit karena pola makan yang berkelebihan

Makanan yang berkelebihan gizi belum tetu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kolestrol, tekanan darah tinggi, jantung koroner, diabetes melitus dan lain-lain.

Maka dengan kita menjalankan puasa dibulan suci Ramadhan ini paling tidak dapat memberikan kesempatan bagi alat pencernaan kita untuk beristirahat, membebaskan tubuh dari racun, kotoran yang merusak kesehatan dan memblokir makanan untuk bakteri, virus dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup.

BACA JUGA  Terkait Kasus Binomo, Polri Sita Kotak Simpanan Deposit Milik Indra Kenz di Bank

Sumber: Humas Kemenkeu.

Iklan

Latest News

Kolaborasi Strategis Aisyiyah dan Polri: Upaya Mewujudkan Keadilan bagi Perempuan dan Anak

Jakarta, Radar Berita Indonesia | Pimpinan Pusat Aisyiyah menggelar silaturahmi penting dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit...

Artikel Lain Yang Anda Suka