Radar BI | Sakit maag ditandai dengan nyeri pada bagian tengah perut atas yang dapat disertai rasa mual atau perut kembung.
Kondisi sakit maag bisa disebabkan oleh adanya masalah pada beberapa organ tertentu.
Meski umumnya bisa membaik dengan sendirinya, pengobatan untuk meredakan nyeri maag tetap perlu dilakukan agar penderitanya bisa kembali beraktivitas dengan nyaman.
Epigastrium terletak di bawah tulang dada dan di atas pusar atau di tengah perut bagian atas. Nyeri atau nyeri pada bagian ini bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya.
Sakit maag umumnya disebabkan oleh kondisi ringan, namun bisa juga merupakan pertanda adanya masalah kesehatan serius yang perlu ditangani.
Penyebab sakit maag
Sakit maag bisa disebabkan oleh gangguan pada organ yang terletak di tengah perut bagian atas atau organ di sekitarnya.
Berikut sejumlah penyakit yang dapat mengganggu organ tubuh dan menyebabkan sakit maag:
1. Sakit maag
Tukak lambung adalah luka pada lapisan dinding lambung atau bagian usus halus. Kondisi ini terjadi ketika zat asam di saluran pencernaan merusak permukaan bagian dalam lambung atau usus kecil.
Zat asam yang menimbulkan luka di lambung atau usus kecil dapat menyebabkan sakit maag yang terasa nyeri, cepat kenyang, kembung, dan mual.
Selain asam pada saluran cerna, sakit maag juga bisa disebabkan oleh infeksi H. pylori dan penggunaan obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), kortikosteroid, antikoagulan, dan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI).
2. Sindrom iritasi usus besar
Selain menyebabkan sakit maag, kondisi yang menyerang usus besar ini juga bisa menyebabkan kram, kembung , perubahan tinja , dan perubahan frekuensi buang air besar.
Sindrom iritasi usus besar diyakini terjadi ketika otot-otot pada dinding usus bergerak lebih kuat dan lama selama proses pergerakan makanan melalui saluran pencernaan.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang diyakini berperan dalam memicu terjadinya sindrom iritasi usus besar, seperti kelainan pada saraf sistem pencernaan, infeksi bakteri atau virus, stres, atau perubahan komposisi bakteri baik di usus.
3. Pankreatitis
Ketika enzim pencernaan merusak pankreas , yaitu organ yang berperan penting dalam proses pencernaan dan mengatur kadar gula darah, hal ini dapat menyebabkan sakit maag.
Kondisi yang disebut pankreatitis ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan batu empedu dan konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Sakit maag akibat pankreatitis bisa memburuk setelah makan dan menyebar ke bokong. Rasa sakitnya bisa disertai gejala seperti mual, muntah, atau jantung berdebar-debar.
4. Penyakit kandung empedu
Kantung empedu adalah kantung kecil di bawah organ hati. Kantong ini berfungsi untuk menyimpan cairan yang membantu tubuh mencerna lemak atau disebut dengan cairan empedu.
Jika kandung empedu bermasalah, Anda akan merasakan sakit maag terus-menerus dan terkadang disertai demam, mual, muntah, gemetar, dan perubahan warna tinja.
Beberapa jenis penyakit empedu yang perlu diwaspadai adalah peradangan dan infeksi pada empedu , batu empedu, dan kanker empedu .
5. Preeklamsia
Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi pada ibu hamil, adanya protein dalam urin, serta pembengkakan pada kaki dan tangan.
Kondisi ini bisa menyebabkan sakit maag bahkan merusak organ tubuh, terutama hati dan ginjal. Nyeri maag akibat preeklamsia berat akan sangat hebat atau disertai muntah.
6. Kanker perut
Sakit maag juga bisa disebabkan oleh kanker perut . Kondisi ini terjadi ketika terjadi pertumbuhan sel lambung yang tidak normal dan tidak terkendali akibat mutasi atau perubahan genetik pada sel lambung.
Seseorang bisa berisiko lebih tinggi terkena kanker lambung jika memiliki riwayat infeksi bakteri H. pylori di lambung, penyakit maag , dan anemia pernisiosa, yaitu anemia yang dipicu oleh kekurangan vitamin B12 .
Selain sakit maag, kanker lambung juga akan menyebabkan penderitanya tidak bisa makan dalam porsi besar, muntah-muntah, hingga menyebabkan penurunan berat badan drastis yang tidak direncanakan.
Tips Mengatasi Sakit Maag
Jika tidak parah dan hanya terjadi sesekali, nyeri maag bisa dengan mudah diatasi di rumah. Berikut beberapa cara mengatasi sakit maag yang bisa anda lakukan secara mandiri di rumah:
Minum obat
Mengonsumsi antasida dapat menetralkan asam lambung dan mengurangi rasa mulas. Konsumsi obat ini minimal 1 jam setelah makan atau sebelum tidur.
Anda juga disarankan untuk mengonsumsi antasida dalam bentuk cair dibandingkan tablet karena obat dalam bentuk cair dapat bekerja lebih cepat.
Anda bisa membeli antasida tanpa resep dokter di apotek. Namun, pastikan anda mengonsumsi antasida sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang tertera pada kemasan agar memperoleh manfaat yang optimal.
Mengatur pola makan
Saat mengalami sakit maag, usahakan untuk mengonsumsi makanan ringan dan makanan sehat, seperti buah dan sayur. Hindari konsumsi minuman beralkohol, kafein, dan makanan yang dapat mengiritasi lambung.
Selain itu, atur pola makan anda menjadi lebih teratur dengan membiasakan makan dalam porsi kecil, namun lebih sering dari biasanya.
Jika setelah melakukan beberapa tips mengatasi sakit maag di atas namun keluhan tidak berkurang atau memburuk setelah beberapa hari, bahkan disertai demam, muntah, pingsan, pingsan, atau sulit bernapas, segera periksakan diri anda ke dokter .
Dengan melakukan pemeriksaan, dokter dapat mengetahui penyebabnya dan memberikan pengobatan yang tepat terhadap sakit maag yang anda alami.