Kisah Pilu, Kakak Beradik Yatim Piatu Terpaksa Menahan Dingin dan Lapar di Rumah Tak Layak Huni

210
Malangnya Adinda Dewi Muhaini Putri (berusia 14 tahun) yatim piatu yang tinggal bersama kakaknya Nasrul.
Radar BI | Malangnya Adinda Dewi Muhaini Putri (berusia 14 tahun) yatim piatu yang tinggal bersama kakaknya Nasrul (berusia 29 tahun) warga Kp. Bojong, RT.004/RW.001, Desa Jayalaksana, Kecamatan Cabangbungin yang kini tinggal di rumah tidak layak dihuni.

Bagaimana tidak, dibalik masifnya pembangunan industri di wilayah tersebut, dengan nilai investasi yang menembus angka ratusan miliar rupiah, masih terdapat warga yang kondisinya sangat memprihatinkan dan bahkan jauh dari layak.

Untuk tidur saja, mereka hingga berebut satu sama lain, lantaran tak ada tempat lagi yang layak untuk sekedar merebahkan badan.

BACA JUGA  Jokowi Instruksikan Penguatan Pertahanan dan Keamanan di Daerah Titik Terluar NKRI
BACA JUGA  Diduga Lecehkan Perayaan Nyepi, Polisi Tangkap Admin Akun Facebook Abdilah Pulukan Bali
Radar Berita Indonesia
Kondisi rumah tak layak dihuni.

Tidak hanya itu, disaat malam tiba‎, Adinda Dewi Muhaini Putri yatim piatu mengeluh, mereka merengek, karena tidak betah dengan dinginnya angin malam. Hingga dihantui bangunan ambruk yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Kakak kandungnya bernama Nasrul dan Dewi Muhaini Putri yang masih duduk dibangku sekolah Mts Nurul Islam. Sekaligus menjadi tulang punggung keluarga yang kesehariannya bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan adiknya.

“Saya takut banget kalau lagi ada angin, takut ambruk, apalagi kalau hujan, atap nya pada bocor bang, terkadang saya nginep di tetangga,” keluh Nasrul Abang dari Dewi Muhaini Putri sambil terbata – bata.

BACA JUGA  Usai Sertijab, Kapolda Sumsel Lakukan Paparan Laporan Kegiatan Kesatuan
BACA JUGA  Emiten Batu Bara Sinar Mas Bagi Dividen Interim Rp.2,97 Triliun
Radar Berita Indonesia
“Saya takut banget kalau lagi ada angin, takut ambruk, apalagi kalau hujan, atap nya pada bocor bang, terkadang saya nginep di tetangga,” keluh Nasrul Abang dari Dewi Muhaini Putri sambil terbata – bata.

Dia menjelaskan, semenjak kedua orang tuanya meninggal dunia dirinya merasa kesulitan. Sementara rumah sepeninggalan orang tuanya sudah hampir mau roboh, ia pun disamping mencari pekerjaan sambil mengurus adiknya yang berusia 14 tahun.

“Saya kalau ingat kedua orang tua saya ampe nangis, segitu berat nya beban yang saya alami saat ini,”ungkap Nasrul sambil menundukan kepalanya.

Hal tersebut diungkapkan Heru warga Desa Setialaksana, Nasrul dan Dewi Muhaini Putri Kaka beradik ini. Sudah hampir tiga tahun ibunya meninggal dunia. Kemudian menyusul bapaknya yang belum lama ini meninggal dunia, sehingga kehidupan pun sangat memperihatinkan.

BACA JUGA  Siber Crime Polri Beri Peringatan ke Akun Medsos yang Langgar Hukum
BACA JUGA  Mantan Menteri Perdagangan Lutfi Penuhi Panggilan Kejagung Terkait Kasus Mafia Minyak Goreng

“Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia, jadi kakak beradik ini kehidupan dan kebutuhan makan hanya se adanya. Kadang pernah tidak makan, karena uang untuk beli makanan tidak ada,” jelas Heru. (Mulis)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini